Closing Statement Debat Pilkada, Chandra Beberkan Derita Warga Depok: Saya Sungguh Miris
- Istimewa
Lebih lanjut, Tim Ahli Watimpres itu juga mengaku sempat bertemu dengan Wati yang memiliki anak bernama Budi. Saat ini putranya di rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor.
"Dia korban dari bullyan di sekolah selama dua tahun, sehingga mengalami gangguan kejiwaan. Dia adalah perempuan kepala keluarga, sampai saat ini juga tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Kota Depok," tuturnya.
"Oleh karenanya apa? Kami akan pastikan, enggak perlu kartu-kartuan lagi, semua tinggal datang ke kelurahan, semua akan ada data, kita akan berikan semua bantuan sosial, bantuan sosial itu," ujarnya lagi.
Bahkan mirisnya lagi, kata Chandra, ketika kubu petahana meragukan program kuliah gratis untuk anak Depok.
"Tadi saya bilang semua anak Kota Depok harus bisa berkuliah, terus dibilang enggak ada anggaran. Padahal silpa kita kemarin, sisa anggaran enggak kepakai Rp288 milyar."
"Bayangkan, kalau kita sekolahkan, kita kuliahkan semua, kita bekerja sama dengan universitas terbuka yang setahun cuman Rp3 juta satu semester, ada 23.000 lulusan. Anggaplah seluruh lulusan itu kita kuliahkan, hanya Rp 69 miliar," beber Chandra.
"Tapi kenapa tadi dijawab tidak ada anggaran. Saya sungguh miris," tuturnya.