Eks Aktivis ICW Bungkam Klaim Petahana Depok soal WUB: Kau Enggak Bisa Bohong Selamanya

Gerai UMKM Depok yang terbengkalai
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Ikravany Hilman merespon pernyataan kubu petahana, Imam Budi Hartono (IBH)-Ririn Farabi yang mengklaim pemerintah kota telah mencetak ribuan pengusaha baru di Depok

Sosok yang akrab disapa Ikra itu menjelaskan, bahwa pada saat debat calon Wali Kota Depok, pasangan nomor urut 01, Imam Budi Hartono (IBH) dan Ririn mengklaim soal program wira usaha baru atau WUB.

Paslon wali dan wakil wali kota yang diusung PKS-Golkar itu mengatakan, bahwa dalam rangka kepedulian terhadap ekonomi warga Depok, sudah ada 5.000 wira usaha baru, kemudian 1.000 pengusaha perempuan baru. Pernyataan itu kemudian dikritik Ikra.

"Nih ya, dalam sebuah rapat, saya pernah tanya, kepala dinas. Pertanyaannya sederhana, itu 5.000 usaha baru yang terbentuk, atau 5.000 peserta pelatihan?" tuturnya dikutip pada Rabu, 13 November 2024.

Saat itu, lanjut Ikra, kepala dinas tidak bisa menjawab secara jelas. 

"(Jawabannya) muter sana, muter sini," tutur dia.

"Akhirnya saya keluarkan jurus terakhir. Datanya mana? Usaha barunya apa? Siapa orangnya? Usahanya dimana? Mana datanya? Akhirnya ya diakui, memang angka 5.000 dan 1.000 itu adalah peserta pelatihan," sambungnya. 

Lebih lanjut mantan anggota DPRD Depok itu menegaskan, yang namanya wira usaha baru itu artinya terbentuk usaha baru. 

"Yang tadinya nggak punya usaha, jadi punya usaha. Mau UMKM kek, enggak apa-apa, tapi ada usaha baru. Nah ini ternyata enggak, datanya enggak ada, pemerintah kota belum tahu, terus gimana bisa klaim?" tanya politisi PDIP tersebut.

Ikra kemudian mengutip omongan legenda musik reggae, Bob Marley yang mengatakan, you can fool some people sometimes, but you cannot fool all the people all the time

"Artinya, kau bisa bohongin sebagian orang suatu saat, tapi kau enggak bisa bohongin semua orang selamanya. Makanya, jangan pilih lanjutkan, pilih perubahan. Nomor dua, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah," ujarnya.