Rocky Gerung Semprot Kelakuan Menteri Desa di Acara Ratu: Apa Nggak Gila Negeri Ini
- Istimewa
Siap – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto tengah jadi sorotan publik lantaran dinilai langgar aturan. Hal itu ikut direspon pengamat politik, Rocky Gerung.
Menteri Desa, Yandri dinilai menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan polisi sang istri, Ratu Rachmatu Zakiyah yang merupakan calon Bupati Serang pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serang 2024.
Adapun yang jadi sorotan publik adalah ketika Menteri Desa Yandri menggunakan kop surat kementerian yang disinyalir terkait dengan urusan politik sang istri.
Rocky Gerung menilai, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu kebablasan.
"Kabinet mulai terlihat berupaya untuk menyelamatkan kantong masing-masing, Menteri Desa, Yandri menulis surat pada kepala desa pakai kop surat kementerian pembangunan desa," katanya dikutip pada Kamis, 24 Oktober 2024.
"Bayangkan, untuk memobilisasi rakyat desa supaya pilih istrinya yang adalah calon bupati di situ, baliho gede, wajah istrinya, wajah ibunya almarhum ada di situ, wajah menterinya di situ, ditulis di sini nih menteri pembangunan desa," jelas Rocky sambil menunjuk sebuah baliho besar.
"Bagus nggak? Bagus, karena hari pertama menteri pembangunan desa kerja dia mengeluarkan surat memerintahkan para kepala desa untuk menghadiri kampanye istrinya, apa nggak gila negeri ini," timpal Rocky Gerung.
Menurut mantan Dosen UI tersebut, apa yang dilakukan Yandri adalah bukti dari hilangnya etika publik.
"Jadi etika publik itu sudah hilang. Dari awal kita bisa memahami itu, apa motifnya? Karena mumpunisme. Mumpung ada kop surat, mumpung ada stempel mentri yang emang relevan, ya dong saya menteri desa memerintahkan kepada desa, buat apa? Buat memenangkan istri saya," tuturnya.
"Nah itu yang kita sebut KKN, itulah nepotisme yang saya dan Bambang berupaya dari tahun 98 menghentikan KKN itu, tapi dia lolos terus, karena tidak ada filter," sambungnya.
Rocky berpendapat, seharusnya seorang pejabat publik punya etika yang baik.
"Kalau di Jepang ketahuan semacam ini udah bunuh diri, kalau di Korea sama mengundurkan diri itu. Jadi anda bayangkan, publik-etik defisit," tegasnya.
"Jadi sekali lagi teman-teman, ini saya percaya bahwa potensi utama harus mampu untuk mengambil alih isu-isu yang tidak bisa diucapkan oleh para birokrat. Saya ada di sini untuk membantu teman-teman," ujar Rocky dihadapan sejumlah mahasiswa.