FPRK Ketapang Minta Polda Kalbar Usut Dana Napak Tilas dan Proyek Pelang Batu Tajam

Ketua FPRK Ketapang, Isa Ansari
Sumber :
  • Ngadri/siap.viva.co.id

Siap – Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK) Isa Ansari meminta penyidik Ditkrimsus Polda Kalbar mengusut aliran dana napak tilas 1 dan napak tilas 2 dan proyek pembangunan jalan Pelang - Batu Tajam.

Diketahui proyek pembangunan jalan Pelang-Batu Tajam dilaksanakan oleh PT Marga Mulya dengan dana APBD Ketapang senilai Rp56 Milyar pada Tahun 2019. Proyek ini pernah diadukan oleh salah satu LSM ke Polda Kalbar, namun penanganannya belum ada ekspos ke publik.

Proyek pembangunan jalan Pelang-Batu Tajam ini juga sempat mengalami keterlambatan pengerjaan. Dan sempat diajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan ke Dinas PUTR Ketapang kala itu.

Klik Video Kocak :Penipu Kena Mental, Modus Penipuan Telepon Dikerjain Balik

‘’Saya meminta kepada Polda Kalbar mengusut tuntas dana kegiatan napak tilas 1 dan napak tilas 2 dan proyek pembangunan jalan Pelang-Batu Tajam yang menghabiskan dan Rp56 Milyar,’’kata Isa Ansari usai bertemu penyidik Ditkrimsus dikutip Jumat, 4 Oktober 2024.

Isa Asnasari meminta penanganan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Pelang - Batu Tajam senilai Rp56 miliar diusut kembali oleh Polda Kalbar dan disampaikan ekspos ke publik hasil dari proses penyelidikannya.

‘’Kami memohon kepada Polda Kabar, jangan hilang ketika sedang menyelidiki dua kasus yang besar, yang melibatkan penguasa atau para pejabat. Kami tidak mau seperti dulu-dulu lagi yang kasusnya senyap atau kasusnya hilang setelah diselidiki,’’tandasnya.

 

FPRK Ketapang demo Polda Kalbar minta usut kasus dugaan korupsi

Photo :
  • Ngadri/siap.viva.co.id

 

Sebagaimana dikethaui sebelumnya Fron Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK) menggelar demo mendukung Polda Kalbar untuk serius mengungkap kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Food Estate Teluk Keluang

‘’Kami anggap bahwa proyek tersebut tidak layak dibangun karena di dalam hutan dan juga di dalam kawasan hutan. Tadi kita sudah berkoordinasi bahwa memang betul itu kawasan hutan dan belum ada izin pelepasan kawasan hutan. Artinya penyalahgunaan wewenang sudah terpenuhi,’’ujar Isa Ansari.

Isa menegaskan, siap membantu polda Kalbar untuk memberikan data-data konkret seperti nama perusahaan, nilai proyek yang mengerjakan proyek pembangunan Food Estate Teluk Keluang. Dan proyek tersebut saat ini tidak bermanfaat untuk masyarakat.

‘’Proyek itu tidak bermanfaat untuk masyarakat karena di dalam hutan,’’tegasnya.

Lebih lanjut, Isa juga mempertanyakan sejauh mana kasus korupsi pembangunan rumah sakit Pratama Sandai. Namun penyidik Polda Kalbar pada kasus tersebut sudah beberapa orang ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk ia juga memohon bantuan Polda Kalbar untuk mengusut aliran dana napak tilas 1 nap ak tilas 2.

Klik Video : Aksi Heroik Karyawan Melawan Maling Motor Terekam CCTV di Pasuruan

‘’Kami anggap kegiatan yang namanya seremonial di dalam acara napak tilas 1 dan napak tilas 2, itu kami anggap menghambur-hamburkan anggaran. Dan khusus napak tilas satu itu diputarkan di Teluk Keluang tadi,’’lanjutnya.

Ditambahkan oleh Isa penangnanganan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Pelang Batu Tajam senilai Rp56 miliar meminta kepada Polda Kalbar agar mengusut kembali.

‘’Kami memohon kepada Polda Kabar, jangan hilang ketika sedang menyelidiki dua kasus yang besar, yang melibatkan penguasa atau para pejabat. Kami tidak mau seperti dulu-dulu lagi yang kasusnya senyap atau kasusnya hilang setelah diselidiki,’’tandasnya.