Siswi Gorontalo Korban Pelecehan Gurunya Sendiri Curhat, Ungkap Takut Dikeluarkan dari Sekolah

Siswi Gorontalo Korban Pelecehan Gurunya Sendiri Curhat
Sumber :
  • istimewa

Siap – Siswi yang jadi korban pelecehan oleh gurunya sendiri di Gorontalo mengunggah Curahan hati (Curhat) pengalaman pahitnya sebagai korban asusila yang dilakukan gurunya hingga video skandalnya viral di media sosial.

Dalam curhatannya, siswi Gorontalo tersebut mengungkapkan kronologi pelecehan itu bermula, dari tindakan verbal pelaku hingga berlanjut ke persetubuhan.

Korban, yang tengah menimba ilmu melalui beasiswa, merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa lantaran seorang anak yatim piatu yang tak memiliki sosok orang tua sebagai tempat mengadu.

Siswi Gorontalo tersebut merasa sangat takut untuk melaporkan apa yang dialaminya, dan khawatir apa yang bakal ia sampaikan tidaklah di percaya.

Tak hanya itu dirinya juga takut pihak sekolah bakal mengeluarkannya, sehingga membuat dirinya kehilangan harapan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, dirinya juga menceritakan sempat mendapat ancaman dari pelaku membuatnya terpaksa mengikuti permintaan sang guru. meskipun awalnya dirinya menolak dengan tegas.

 

 

Di isi curhatnya siwi Gorontalo tersebut juga meminta public untuk tidak menilai dirinya hanya berdasarkan video singkat yang beredar di media sosial.

Siswi Gorontalo tersebut menegaskan bahwa penderitaannya telah berlangsung begitu cukup lama hingga bertahun-tahun, bukan hanya beberapa menit seperti dalam rekaman video yang beredar.

Meski merasa malu, siswi Gorontalo tersebut merasa bersyukur, sebab kini telah terbebas dari pelecehan yang selama ini menghantui hidupnya.

Berikut isi Curhat pilu dari siswi Gorontalo tersebut yang  diunggahnya di media sosial pada Sabtu (28/9/2024).

Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya.

Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut. 

Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video-video yang beredar dengan seorang TikToker saat wawancara saya.

Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.

Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari guru (DH).

Lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya. Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak.

Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah. Saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vital dan lain. Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina.

Dipikiran saya saat itu, jika saya lapor saya yang tidak dipercayai oleh guru lain dan siapapun, karena saya tidak memiliki bukti apapun. Lalu saya dikeluarkan dari sekolah (seperti yang mempunyai uang dan kuasa yang menang).

Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu.

Awal-awal saya sangat menolak. Tapi dengan ancaman dia mengeluarkan dari sekolah saya pun mengikuti. Mengapa saya tidak memiliki pacar. Karena saya takut untuk berpacaran, saya kasihan terhadap laki-laki yang menjadi pacar saya jika dia tahu tentang saya.

Saya sadar diri bahwa saya benar benar sendirian, serba kurang dan ditambah pelecehan terhadap saya.

Saya sangat bersyukur walau saya malu untuk video yang beredar. Saya tidak akan melarang atau menyuruh untuk berhenti menyebarkan karena itu adalah keinginan dan niat kalian masing masing ditanggung sendiri dengan Allah.

Karena saya sudah sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi walau saya mungkin dikucilkan dari orang orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya.

Jika pandangan kalian tentang saya di video itu salah saya sangat memohon maaf. Dan saya mohon jangan hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya. Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara.

Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu. Mohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak saya jawab karena jujur saya sedang benar benar hancur.

Terimakasih semua untuk semangat yang kalian berikan sehingga saya tetap hidup dan tersenyum walau berat. Untuk yang bertanya akun palsu atau asli terserah kalian saya tidak akan melarang karena penilaian dari masing-masing diri kalian.