Mengenal Kopi Pinogu Khas Gorontalo, yang Dibawa VOC Puluhan Tahun Lalu Jadi Favorit Ratu Wilhelmina

Kopi Pinogu Khas Gorontalo, Jadi Favorit Ratu Wilhelmina
Sumber :
  • istimewa

Siap – Untuk masyarakat Gorontalo, mungkin sudah tidak asing lagi dan mungkin sudah familiar dengan Kopi Pinogu. Seperti namanya, kopi ini tumbuh subur di tanah Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol).

Konon menurut cerita yang ada, kopi jenis robusta dan liberika khas Pinogu telah ada sejak era VOC atau Belanda. Kopi Pinogu tumbuh liar di dalam hutan dataran tinggi di wilayah Gorontalo.

Untuk menuju kesana setidaknya dibutuhkan perjalanan delapan jam menembus hutan Gorontalo tepatnya di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Ribuan pohon kopi tersebut ditanam dan tumbuh secara alami tanpa menggunakan pupuk atau pestisida.

Kopi Pinogu Khas Gorontalo, Jadi Favorit Ratu Wilhelmina

Photo :
  • istimewa

 

Itulah mengapa, jika cita rasa kopi khas Pinogu menjadi primadona di tanah serambi Madinah. Tidak hanya di jual di wilayah Gorontalo saja, penjualan kopi Pinogu saat ini sudah sampai ke luar negeri.

Animo masyarakat terhadap Kopi Pinogu tak hanya dipengaruhi oleh cita rasanya yang khas. Aromanya yang lebih harum ketimbang kopi jenis lainnya, membuat kopi ini jadi buruan para pecinta kopi.

Tak hanya itu, Kopi Pinogu memiliki karakteristik rasa seperti buah ceri dengan tingkat keasaman yang sedang. Sehingga rasanya tak terlalu pahit serta aman di lambung.

Menurut cerita, Kopi Pinogu dibawa dan dikembangkan pemerintah Belanda pada tahun 1875. Kala itu Belanda membawa jenis kopi Liberika untuk ditanam di daerah Pinogu.

Kopi Pinogu Khas Gorontalo, Jadi Favorit Ratu Wilhelmina

Photo :
  • istimewa

 

Namun Langkah Belanda tersebut tak begitu mulus lantaran mendapat perlawanan oleh Pemerintah Kerajaan Suwawa. Sehingga pengembangan Kopi Liberika yang ditanam Belanda saat itu tak berlanjut.

Meski begitu, hasil produksi Kopi Liberika di Pinogu kala itu sempat dibawa kembali pemerintah Belanda (1890-1948) dan menjadi favorit Ratu Wilhelmina.

Pada tahun 1970, pemerintah daerah Gorontalo melakukan upaya membudidayakan kopi jenis robusta di wilayah tersebut. Budidaya Kopi Robusta secara organis terus dilakukan hingga saat ini.

Dinas Pertanian Bone Bolango mencatat, saat ini lahan kebun robusta di Pinogu hampir mencapai 225 hektar, yang tersebar di lima desa, yakni Pinogu Induk, Pinogu Permai, Tilongkabila, Bangiyo, dan Dataran Hijau.