Kisah Inspiratif Ustaz Marwan Hakim, Pejuang Pendidikan di Tanah NTB
- Istimewa
Kini, hasil perjuangan Marwan dan teman-temannya itu tidak sia-sia. Sekolah yang didirikannya pada 2004 itu sudah meluluskan 200 orang tamat SMP dan 50 orang tamat SMA.
Hal ini tentu saja membuktikan, bahwa Marwan berhasil mengobarkan semangat belajar anak-anak di daerah terpencil itu, sampai di Dusun Bornong, desa tertinggi di kaki Gunung Rinjani.
Kerennya lagi, pihak sekolah tidak akan memaksa orangtua murid harus membayar dengan uang tunai.
Jika orangtua tidak mampu membayar dengan uang, maka dia boleh membayarnya secara in natura.
Misalnya, biaya administrasi dibayar dengan tanaman pisang. Nah, berkat inisiatif, perjuangan serta pengorbanannya dalam mengedepankan hal-hak pendidikan anak-anak di desanya berada, Marwan pun dianugerahi untuk menjadi penerima SATU Indonesia Award pada tahun 2013.
Kampung Berseri Astra merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung.
Adapun program ini bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, serta masyarakat desa dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa.