Kisah Inspiratif Ustaz Marwan Hakim, Pejuang Pendidikan di Tanah NTB

- Istimewa
Siap – Sepintas penampilanya jauh dari kesan pendidik, bahkan banyak yang mengira ia hanyalah tukang ojek. Namun siapa sangka, pria bernama Marwan Hakim ini ternyata memiliki jasa besar di kampungnya.
Yup, Ustaz Marwan biasa ia disapa, memang memiliki penampilan yang sangat sederhana. Ia tak mengenakan kopiah putih, layaknya seorang ulama kebanyakan.
Namun, di balik tampilannya itu, pria asal Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini dikenal sebagai tokoh pendidikan loh.
Kiprahnya dalam memajukan dunia pendidikan di daerah itu patut diacungi jempol.
Ustaz Marwan Hakim memelopori pendirian SMP dan SMA di Aikperapa secara cuma-cuma alias gratis.
Perjuangannya itu telah dimulai sejak 2002 silam. Marwan Hakim menyemangati anak-anak yang tamat SD untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
Berbekal modal seadanya, ia kemudian mendiri SMP di rumahnya. Nah itulah SMP pertama di Desa Aikperapa. Tak hanya itu, Marwan Hakim dan kawan-kawan juga mendirikan SMA.
Kini, hasil perjuangan Marwan dan teman-temannya itu tidak sia-sia. Sekolah yang didirikannya pada 2004 itu sudah meluluskan 200 orang tamat SMP dan 50 orang tamat SMA.
Hal ini tentu saja membuktikan, bahwa Marwan berhasil mengobarkan semangat belajar anak-anak di daerah terpencil itu, sampai di Dusun Bornong, desa tertinggi di kaki Gunung Rinjani.
Kerennya lagi, pihak sekolah tidak akan memaksa orangtua murid harus membayar dengan uang tunai.
Jika orangtua tidak mampu membayar dengan uang, maka dia boleh membayarnya secara in natura.
Misalnya, biaya administrasi dibayar dengan tanaman pisang. Nah, berkat inisiatif, perjuangan serta pengorbanannya dalam mengedepankan hal-hak pendidikan anak-anak di desanya berada, Marwan pun dianugerahi untuk menjadi penerima SATU Indonesia Award pada tahun 2013.
Kampung Berseri Astra merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung.
Adapun program ini bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, serta masyarakat desa dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa.