Kudus Wakili Indonesia dalam Peluncuran Temuan Survei Global OECD tentang Keterampilan Sosial-Emosional
- Istimewa
Andreas Schleicher juga memberikan apresiasi tinggi kepada Kudus dan Indonesia atas komitmennya dalam mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional dalam proses pembelajaran.
“Saya sangat terkesan dengan suasana hangat yang saya temui di kelas-kelas sekolah di Kudus. Hubungan yang erat antara guru dan siswa menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan keterampilan sosial-emosional,” tambahnya.
Beberapa temuan utama dari Survei Global Keterampilan Sosial-Emosional OECD adalah sebagai berikut:
Keterampilan Sosial-Emosional sebagai Kunci Keberhasilan Holistik: Keterampilan sosial dan emosional siswa terbukti menjadi prediktor signifikan terhadap prestasi akademik, kesehatan, dan kesejahteraan mereka, tanpa memandang latar belakang sosial, usia, atau kota tempat tinggal.
Penurunan Kreativitas dan Rasa Ingin Tahu di Masa Remaja: Keterampilan seperti kreativitas dan rasa ingin tahu mengalami penurunan yang signifikan pada siswa berusia 15 tahun dibandingkan dengan siswa berusia 10 tahun, terutama di kota-kota di Asia.
Komitmen Kuat Pendidik Indonesia: Di antara semua lokasi yang diteliti, pendidik di Kudus menunjukkan konsistensi tertinggi dalam mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional dalam berbagai mata pelajaran. Mereka juga memiliki pola pikir yang sama tentang dampak positif keterampilan ini terhadap perkembangan siswa.
Melalui survei ini, OECD berharap agar keterampilan sosial-emosional menjadi bagian integral dari pendidikan di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya Kudus, upaya ini mendapatkan perhatian serius dari berbagai pemangku kepentingan pendidikan.