Inovasi Karang Taruna Cibaduyut, Bandung: Mengubah Cara Pengolahan Sampah Tanpa Asap
- Siap.Viva.co.id sumber. Istimewa
Sistem insinerator ini memiliki dua ruang, yaitu ruang pembakar sampah padat dan ruang pembakar asap. Kedua ruangan tersebut bereaksi aktif pada temperatur ideal yang berbeda.
Prosesnya adalah, di ruang bawah tempat pembakaran sampah padat, asap dihasilkan. Kemudian, asap diolah kembali di ruang kedua, sehingga terjadi pembakaran lagi di sana. Oleh karena itu, diperlukan material khusus untuk membangun insinerator.
Untuk proses awal, mereka menggunakan batok kelapa kering sebagai bahan bakar permulaan untuk memanaskan insinerator. Insinerator ini mampu mengolah 3 ton sampah per hari dan beroperasi setiap malam mulai dari pukul 21.00-00.00 WIB.
Masyarakat di sekitarnya merasa sangat terbantu, terutama karena pengangkutan sampah yang lebih lancar dan tidak ada lagi tumpukan sampah di rumah-rumah warga. Sampah anorganik juga telah dipilah dan dimasukkan ke bank sampah.
Beberapa daerah lain, seperti Ciparay, Majalaya, Masamba Sulawesi Selatan, Sumedang, Garut, dan Perumahan Kopo Sari Bandung, juga memesan insinerator Jozef.
Ketua Karang Taruna Cibaduyut, Yosep Barkah Ibrahim, berharap melalui insinerator Jozef, impian untuk membuat Kota Bandung bersih dari sampah bisa menjadi kenyataan.
Camat Bojongloa Kidul, Judy Hermawan, menambahkan bahwa di Kecamatan Bojongloa Kidul, sudah ada enam kawasan bebas sampah (KBS) dengan beragam sistem pengolahan sampah.