Mengenal Eko Cahyono, Korban PHK yang Bebaskan Banyak Anak dari Buta Huruf
- Batikimono/ABDI PURMONO
Semua itu berawal ketika dirinya ikut menjadi korban krisis ekonomi 1998 yang merontokkan banyak perusahaan.
Eko kena PHK saat usianya kala itu baru 18 tahun. Aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut Presiden Soeharto turun pun terjadi di sejumlah daerah.
Gerakan mahasiswa ini menginsipirasinya untuk berbuat lebih pada masyarakat di lingkungannya.
Awalnya, ia hanya bermodal 400-an majalah bekas, lalu Eko Cahyono merintis perpustakaan dari rumah orang tuanya.
Susah payah mengumpulkan buku dan menjajakan dari pintu ke pintu. Setidaknya dua kali dalam sepekan, membuka perpustakaan keliling.
Rupanya langkah itu cukup mujarab, banyak masyarakat mengenal lantas berkunjung ke perpustakaannya.
Dari situlah akhirnya perjuangan Eko membuahkan hasil. Padahal tadinya, Eko hanya menempati sebuah gubuk bambu sebelum menempati bangunan permanen seperti sekarang.