Resmi Hengkang, Ini Pesan Menyayat Hati Marc Marques untuk Kru Repsol Honda

Potret Marc Marquez
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pasca kabar hengkangnya dari tim MotoGP Repsol Honda di akhir musim ini diumumkan secara resmi, pembalap asal Spanyol Marc Marques menuliskan pesan perpisahan menyayat hati untuk awak kru yang telah bekerjasama selama 11 tahun.

Luca Marini Melangkah ke Era Baru Bersama Repsol Honda Setelah Enam Tahun Bersama VR46

Pesan tersebut Ia unggah melalui akun media sosial pribadinya dengan foto dirinya yang menangis. Meski Marc Marquez tidak menyebutkan secara gamblang kepada siapa pesan tertuju, namun banyak pihak berspekulasi bahwa pesan tersebut ditujukan kepada sang crew chief, Santi Hernandez, yang sudah mendampinginya sejak di Moto2 2011.

Dalam pesan yang diduga sudah dikirim terlebih dahulu secara pribadi, Marquez menyatakan bahwa keputusan hengkang dari Honda adalah keputusan terberat dalam hidupnya.

MotoGP Mandalika: Marc Marquez Terpelanting, Bagnaia Bersinar di Puncak!

Pasalnya, mereka sudah berkolaborasi selama 11 tahun dan meraih enam gelar dunia bersama-sama. Pembalap yang telah meraih delapan kali juara dunia itu juga menyatakan bahwa keputusan hengkang ini tak diambil berdasarkan suara hati, melainkan karena keinginan untuk kembali bertarung di depan dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi juara dunia lagi di kelas para raja.

Berikut transkrip pesan Marc Marquez kepada salah satu awak kru Repsol Honda yang tak disebutkan namanya, seperti yang dikutip dari akun media sosial pribadinya.

Marc Marquez Hengkang dari Repsol Honda Akhir Musim Ini

"Aku ingin berbagi dengan kalian mengenai pesan yang kukirimkan kepada salah satu anggota tim,"

"Aku tak tahu bagaimana harus memulainya, aku tak tahu apakah aku melakukan hal yang benar atau salah, aku tak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan, aku tak tahu apakah semua ini akan berjalan baik. Namun, yang kutahu adalah segala hal yang kita raih bersama, "

"Ini keputusan terberat dalam hidupku, dituntun oleh kepala dan keberanian, BUKAN hati. Di hatiku, timku selalu kalian, timku SELAMANYA, yang telah mendukungku dan akan mendukungku. Namun, ada satu hal yang pasti bagiku, aku ingin kembali mencoba menjadi rider terbaik di dunia, dan atas alasan itulah aku harus bersenang-senang di atas motor,"

"Aku memakai teori seperti yang dipakai pendaki gunung dari buku yang kauberikan padaku untuk dibaca. Jika aku bisa memanjat Everest dalam tiga hari, mengapa aku harus memanjatnya dalam lima hari? Secara logis, jauh lebih berisiko memanjat dalam tiga hari, kau bakal terlalu menguras diri dan kau mungkin takkan bisa ke puncak. Namun, jika aku tak mencoba, aku takkan pernah tahu,"

"Kau selalu bilang padaku dan aku menerapkannya: ikuti insting, karakter, dan keberanianmu. Dengan begitu, takkan ada yang bisa mengalahkanmu. "Pada akhirnya, hatiku terenyuh mengatakan ini, dan seperti yang kautahu, hubungan kita sangatlah istimewa, jadi kuharap jalan kita bertemu kembali. Kita akan nikmati enam seri tersisa musim ini."