Pochettino Membela Pemain Enzo Fernandez, Mereka Bukan Mesin

Mantan pelatih PSG
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. Fabrizio romano

Siap –Mantan Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Mauricio Pochettino, mengungkapkan pandangannya tentang perkembangan pemain muda dalam dunia sepak bola.

Tinggalkan Sevilla, Sergio Ramos Disebut bakal Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo?

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Pochettino menyatakan, "Pemain bukanlah mesin."

 

Joao Felix Sudah Tak Sudi Balik ke Atletico Madrid

Penuh Ketegasan! Real Madrid Boikot Piala Dunia Antarklub

 

Pernyataan tersebut disampaikan Pochettino dalam konteks perbandingan dengan legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane

"Misalnya, Real Madrid membayar jumlah besar untuk seorang pemain bernama Zinedine Zidane.

"Dia adalah pemain yang luar biasa, dan setelah enam bulan, Anda bisa bertanya kepada para penggemar Real Madrid, dan mereka akan bertanya, apa yang telah kita beli?" kata Pochettino.

Pochettino melanjutkan.

"Dia mulai tampil setelah tujuh, delapan bulan. Zinedine Zidane saat itu berusia 26, 27 tahun. Ketika Anda membawa pemain yang berusia 18, 19, 20, atau 21 tahun - berhati-hatilah dan berikan mereka waktu."

Pendapat Pochettino ini mencerminkan keprihatinannya terhadap tekanan yang sering diberikan pada pemain muda di dunia sepak bola saat ini.

Dalam era di mana transfer pemain muda dengan harga tinggi semakin umum terjadi, pelatih asal Argentina ini menegaskan pentingnya memberi waktu kepada pemain untuk berkembang.

Pernyataan Pochettino ini mungkin menjadi sebuah pengingat bagi klub-klub besar yang terburu-buru mengharapkan hasil instan dari pemain muda berbakat yang mereka beli.

Dengan kata-katanya, Pochettino menekankan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mengembangkan potensi pemain muda yang memiliki masa depan cerah di dunia sepak bola.

Tentu saja, pernyataan ini juga akan menjadi sorotan bagi para penggemar sepak bola dan pengamat olahraga yang selalu menantikan penampilan gemilang pemain muda.

Tetapi dalam pandangan Pochettino, pemain bukanlah mesin yang bisa langsung memberikan hasil, melainkan individu yang perlu waktu dan dukungan untuk mencapai potensinya secara penuh.

Komentar Pochettino ini dapat dianggap sebagai suara hati yang merayakan pembinaan pemain muda dalam olahraga ini, dan pesan penting bahwa kesabaran adalah kunci kesuksesan dalam mengasah bakat sepak bola generasi mendatang.