Pemain China Stres Jelang Lawan Timnas Indonesia, CFA Panggil Psikolog
- Siap.viva/AP Photo/Thanassis Stavrakis
Siap – Tekanan berat menekan skuad China jelang duel hidup-mati kontra Timnas Indonesia pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tekanan berat membuat para pemain China tertekan secara mental.
Asosiasi Sepak Bola China (CFA) pun turun tangan mengatasi situasi ini.
Mereka mendatangkan psikolog untuk menenangkan skuad.
China saat ini terpuruk di dasar klasemen Grup C dengan koleksi 6 poin dari empat pertandingan.
Dengan dua laga tersisa: melawan Indonesia dan Bahrain, tim asuhan Branko Ivankovic wajib menyapu bersih kemenangan jika ingin menjaga peluang lolos ke putaran ketiga kualifikasi.
Satu hasil imbang saja bisa memupus harapan tampil di Piala Dunia 2026.
Bek veteran Li Lei tak menutupi kondisi psikologis yang tengah dialami timnya.
"Semua tahu situasi saat ini. Kalau kita tidak bisa menang di Indonesia, kami akan tersisih. Bagi para pemain, semua pertandingan membuat stres, apalagi pertandingan hidup mati seperti ini," ucapnya seperti dikutip dari 163.
Meski berada di bawah tekanan, Li Lei tetap mencoba berpikir positif dan mengajak rekan-rekannya fokus pada pendekatan permainan ketimbang ketakutan akan hasil.
"Akan selalu ada kesulitan dalam laga tandang. Kami harus bersatu terlebih dulu dan berusaha tidak kehilangan bola, dan kemudian berusaha mencetak gol," katanya.
Li juga menekankan pentingnya kepercayaan diri.
"Jika kami bisa bermain dengan semangat kebersamaan dan semangat pertandingan maka bisa mengeluarkan kemampuan dan taktik yang dibutuhkan pelatih. Saya pikir kami masih memiliki kesempatan mengalahkan lawan. Semua orang harus menjaga kepercayaan diri," tambah pemain berusia 32 tahun itu.
Sementara itu, gelandang sayap Xu Haoyang turut menyoroti atmosfer di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang diprediksi penuh sesak oleh suporter Timnas Indonesia.
Menurutnya, menjaga ketenangan mental menjadi kunci menghadapi tekanan dari publik tuan rumah.
"Itu adalah markas tim lain, dan di sana pasti ada banyak fans, tetapi kami tidak patah semangat karena alasan itu. Pertama kami perlu menenangkan mental kami, hanya dengan cara ini kami dapat bermain lebih tenang," ujar Xu.
Kekhawatiran soal tekanan mental ini ditanggapi serius oleh CFA.
Federasi tersebut mendatangkan psikolog berpengalaman untuk membantu para pemain mengelola stres.
Langkah ini jadi sinyal bahwa pertandingan melawan Indonesia bukan sekadar laga biasa, melainkan momen penentuan nasib timnas mereka di panggung dunia.
Setelah melawat ke Indonesia pada 5 Juni 2025, China akan menjamu Bahrain pada 10 Juni di laga penutup grup.
Dua kemenangan mutlak menjadi harga mati.
Sebaliknya, kegagalan meraih hasil maksimal di SUGBK bisa membuat mimpi tampil di Piala Dunia untuk pertama kali sejak 2002 kembali lenyap.