Oalah, Ternyata Ini yang Bikin Cesc Fabregas Ogah Berpaling dari Bos Djarum di Como Italia

Cesc Fabregas pelatih Como milik Bos Djarum di Italia
Sumber :
  • YouTube Starting Eleven Story

Siap – Kesuksesan Cesc Fabregas menukangi Como 1907 telah menyita perhatian sejumlah tim raksasa Eropa. Namun rupanya dia memilih tetap setia dengan klub milik Bos Djarum, Hartono bersaudara.

Guncang Bursa Transfer, Liverpool Jor joran Belanja Pemain, Sudah Habis Ratusan Juta Pound Masih Memburu Striker PSG

Lantas apa yang membuat Cesc Fabregas memilih setia dengan Como 1907 ketimbang pindah ke klub elit Eropa lainnya?

Dilansir dari kanal YouTube Starting Eleven Story, di saat mendapat banyak godaan dari klub top Eropa, Fabregas teguh pada pendirian dan tetap bertahan di FC Como 1907 milik pengusaha asal Indonesia, Bos Djarum.

Como Cup Football On The Lake, Siapa Saja Peserta Selain Como 1907?

Lalu apa yang membuat Fabregas sebegitu cinta pada Como Italia

Kemudian apa yang membuat tim milik PT Djarum Grup itu menggoda bagi sang peraih dua kali Piala Eropa ini? 

Berkat Kejeniusan Bos Djarum, Como Kini Jadi Klub yang Ditakuti Raksasa Italia, Kok Bisa?

Di penghujung karir sepak bolanya, Fabregas memilih FC Como yang kala itu masih berlaga di Serie B sebagai klub terakhirnya. 

Setelah pensiun pada tahun 2023, Como pula yang memfasilitasi Fabregas untuk menjadi seorang pelatih. 

Como kala itu langsung memberikan jabatan sebagai pelatih kepala U-19. Tak butuh waktu lama bagi Fabregas untuk memuaskan Bos Djarum selaku pemilik klub. 

Baru 4 bulan menjabat di tim junior, Fabregas sudah dipanggil oleh Hartono bersaudara untuk menerima mandat khusus. 

Per November 2023, Fabregas diminta menjadi pelatih interim Como. Ia menggantikan pelatih sebelumnya, Moreno Longo.

Dari lima pertandingan yang dimainkan, hasilnya pun terbilang luar biasa. Di tangan Fabregas, Como hanya kalah sekali. 

Prestasi ini membuat kepercayaan Como kepada eks pemain Chelsea itu meningkat. Ia tak dikembalikan ke tim muda. 

Saat pelatih anyar datang, Como justru meminta Fabregas untuk stay di tim utama sebagai asisten pelatih.

Meski hanya menjadi asisten pelatih, banyak yang beranggapan bahwa Fabregas lah yang menjadi ahli strategi di belakang Osian Roberts

Sebab, pelatih asal Wales itu lebih berpengalaman menjadi direktur teknik. 

Beberapa media meyakini kalau ini adalah akal-akalan Bos Djarum, Hartono bersaudara untuk tetap mempekerjakan Fabregas sebagai pelatih meski dirinya belum punya lisensi kepelatihan.

Benar saja, bawah arahan Fabregas, Como tampil beringas di Serie B musim 2023-2024.

Como memang bukan juaranya, tapi mereka berhasil mengamankan posisi kedua dan lolos ke Serie A musim 2024-2025 tanpa perlu playoff. 

Menyambut musim baru di Serie A, Como juga mengambil sikap yang berani.

Bukannya mencari pelatih yang lebih top demi mempertahankan posisi tim di kasta tertinggi, Como malah menunjuk Cesc Fabregas sebagai pelatih utama.

Menurut beberapa sumber, Fabregas memang opsi utama Lariani. 

Mereka sebetulnya ingin menjadikan Fabregas sebagai pelatih utama semenjak di Serie B. Namun kala itu terkendala lisensi. 

Nah setelah lisensi ke pelatihan keluar, Fabregas langsung diperkenalkan kepada publik Como pada Juli 2024. 

Sebagai tim promosi, Como mendeklarasikan kalau mereka tidak akan numpang lewat saja di Serie A.

Skuad I Lariani ingin jadi penghuni tetap, bersaing di papan tengah dan memperebutkan zona Eropa adalah target awal yang dirasa realistis. 

Namun bagi beberapa pihak, misi tersebut dinilai tak selaras dengan keputusan Bos Djarum yang mempekerjakan Fabregas. 

Banyak yang meremehkannya. Tak sedikit pula yang memprediksi Fabregas akan bernasib sama dengan pelatih-pelatih muda lain yang gagal.

Berprestasi semasa bermain tak menjamin Fabregas akan menjadi pelatih hebat. Di sisi lain, Como tetap percaya, semakin kencang angin menerpa Fabregas, semakin kencang pula genggaman Hartono bersaudara kepadanya. 

Bukan cuma di mulut saja, kepercayaan Bos Djarum lebih dari itu. Layaknya anak kesayangan, Como menyiapkan segala keperluan yang diminta oleh Fabregas.

Dari segi tim ke pelatihan, fasilitas hingga dana belanja pemain yang sangat besar untuk ukuran klub pendatang baru di Serie A. 

Dilansir dari situs transfer market, Como total telah membelanjakan uangnya hampir 100 juta euro pada musim 2024-2025. 

Alberto Dossena dari Cagliari Calcio jadi pemain termahal di bursa transfer musim panas 2024.

Ia ditebus dengan bandrol 8,5 juta euro kala itu. Disusul Yannik Engelhardt dan Nico Paz yang masing-masing di angka 8 dan 6 juta euro. 

Sudah habis jutaan euro untuk pemain, Cesc Fabregas justru keteteran. Awal musim 2024-2025 dibuka dengan hasil buruk. 

FC Como tak kunjung meraih kemenangan di 4 pekan pertama. Kemenangan perdana I Lariani baru lahir di pekan kelima. 

Menariknya yang dikalahkan saat itu adalah tim langganan Eropa, Atalanta. Sayangnya trend positif tak bertahan lama.

Como nihil kemenangan hingga pertengahan Desember 2024. 

Deretan hasil buruk itu pun menyeret Como ke zona degradasi. Tak ingin mengecewakan, Cesc Fabregas pun berusaha memperbaiki situasi.

Paruh kompetisi pun dimanfaatkan untuk membangun kembali komunikasi dan sistem. 

Menurutnya, terlalu banyak pemain-pemain baru justru membuat kondisi tim jadi kurang kompak. 

Beberapa pemain pun ditambahkan. Pemain termahal mereka yakni Maxence Caqueret pun datang di paruh kedua musim 2024-2025 dengan bandrol 15 juta euro.

Selain itu, Fabregas juga meningkatkan performa individu dari pemain-pemain yang sudah ada sebelumnya. 

Niko Paz barangkali jadi yang paling melonjak performanya. Berposisi sebagai gelandang pas memiliki kreativitas yang terus membaik setiap pekan.

Kontribusinya pun signifikan, dari 32 penampilan di Serie A Paz sudah mengemas 6 gol dan 7 asis untuk Como.

Salah satu yang terbaik di tim. Bukan cuma secara performa individu, skema permainan pun mengalami perubahan. 

Di paruh kedua, Fabregas mengubah mental bermain yang awalnya bertahan menjadi lebih berani menguasai bola. Itu berjalan dengan baik. 

Salah satu pemainnya yakni Sergi Roberto pun kagum dengan skema yang diusung Fabregas.

Roberto merasa gaya bermain Fabregas mirip-mirip dengan Pep Guardiola dan Luis Enrique, tapi Fabregas punya sedikit perbedaan. 

Secara permainan Como kini begitu diperhitungkan. Dilansir FBREV dengan 54,4 persen, Lariani tercatat sebagai tim keenam dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di Serie A.

Mereka juga berada di urutan keedelapan dalam tabel tim dengan tingkat akurasi umpan terbaik di Liga Italia musim ini.

Kesetiaan Fabregas Tak Diragukan 

Performa yang terus membaik membuat Como bangkit dan meraih beberapa kemenangan penting. 

Seperti misalnya menang 4-1 atas Udinese, 2-0 atas Fiorentina hingga 2-1 dari Napoli. 

Tak sampai di situ saja, skuad asuhan Fabregas pun tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir Serie A, itu membuat mereka melesat ke urutan 10 klasemen sementara.

Loncakan performa Como ini berhasil menarik perhatian seluruh elemen sepak bola Italia tak terkecuali dari para rival. 

Bukan para pemainnya yang diincar, melainkan pelatihnya. 

Ya, klub-kluban papan atas Serie A tertarik menjadikan Cesc Fabrega sebagai pelatih baru musim depan. 

Diilansir Football Italia, ada beberapa tim yang sudah menghubungi Fabregas, salah satunya AS Roma.

Klub ibu kota paling dikaitkan dengan Fabregas karena mereka sangat membutuhkan pelatih baru musim depan. 

Claudio Ranieri hanya akan jadi pelatih sementara sebelum nantinya mengembang tugas baru sebagai penasehat. 

Selain Roma, ada AC Milan yang juga sudah kehabisan sabar dengan Sergio Conceicao. 

Sebelum mereka berdua, ada Juventus yang sudah mengejar Cesc Fabregas terlebih dahulu.

Mereka ingin menjadikan Fabregas sebagai pengganti Thiago Motta sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan ke Igor Tudor. 

Bukan cuma dari klub Italia, Fabregas juga masuk radar RB Leipzig. 

Jurgen Klopp yang kini menjabat sebagai direktur olahraga global menginginkan Fabregas mengisi posisi yang sudah ditinggalkan oleh Marco Rossi.

Sayangnya ambisi pelatih Liverpool dan beberapa klub peminat lain terbentur oleh komitmen Fabregas pada Como. 

Cesc Fabregas tak mau mengkhianati Como yang sudah banyak menaruh kepercayaan dan harapan kepadanya. 

"Proyek pribadi saya adalah terus berlatih dan berkembang. Como telah memberikan saya kesempatan. Sekarang fokus saya adalah Como. Saya sudah menandatangani kontrak dan akan menghormatinya," tegas Fabregas. 

Kesetiaan ini pun disambut baik oleh Presiden Como, Mirwan Suwaro. 

Kepada Bola Sport, Mirwan mengatakan jika Fabregas terus bersama Como, maka para petinggi akan memenuhi segala permintaannya. 

Filosofi dan ide-ide sepak bolanya akan didukung 100 persen. Como dan Fabregas akan mewujudkan mimpi bersama.