Oalah, Ternyata Ini yang Bikin Cesc Fabregas Ogah Berpaling dari Bos Djarum di Como Italia
- YouTube Starting Eleven Story
Como nihil kemenangan hingga pertengahan Desember 2024.
Deretan hasil buruk itu pun menyeret Como ke zona degradasi. Tak ingin mengecewakan, Cesc Fabregas pun berusaha memperbaiki situasi.
Paruh kompetisi pun dimanfaatkan untuk membangun kembali komunikasi dan sistem.
Menurutnya, terlalu banyak pemain-pemain baru justru membuat kondisi tim jadi kurang kompak.
Beberapa pemain pun ditambahkan. Pemain termahal mereka yakni Maxence Caqueret pun datang di paruh kedua musim 2024-2025 dengan bandrol 15 juta euro.
Selain itu, Fabregas juga meningkatkan performa individu dari pemain-pemain yang sudah ada sebelumnya.
Niko Paz barangkali jadi yang paling melonjak performanya. Berposisi sebagai gelandang pas memiliki kreativitas yang terus membaik setiap pekan.
Kontribusinya pun signifikan, dari 32 penampilan di Serie A Paz sudah mengemas 6 gol dan 7 asis untuk Como.
Salah satu yang terbaik di tim. Bukan cuma secara performa individu, skema permainan pun mengalami perubahan.
Di paruh kedua, Fabregas mengubah mental bermain yang awalnya bertahan menjadi lebih berani menguasai bola. Itu berjalan dengan baik.
Salah satu pemainnya yakni Sergi Roberto pun kagum dengan skema yang diusung Fabregas.
Roberto merasa gaya bermain Fabregas mirip-mirip dengan Pep Guardiola dan Luis Enrique, tapi Fabregas punya sedikit perbedaan.