Menakar Peluang Lolos Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Begini Hitungan Realistisnya

Timnas Indonesia tatap Piala Dunia 2026 itu taktik Shin Tae yong
Sumber :
  • YouTube Cetakgol IDN

Siap – Timnas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk mengantongi tiket lolos di Piala Dunia 2026. Lantas seperti apa kesempatan skuad Garuda di zona Asia Grup C ini? Berikut ulasannya.

Musuh Indonesia Banyak Masalah, Skuad Garuda Berpeluang Masuk Piala Dunia 2026, Nih Bocorannya

Disitat dari YouTube Cetakgol IDN, meskipun menelan kekalahan atas Tiongkok (China), Timnas Indonesia masih punya kesempatan besar bersaing di dalam Grup C babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Saat ini, pasukan merah putih masih punya ambisi ingin lolos di tiga besar dengan torehan 15 poin. 

Itung-itungan Peluang Timnas Indonesia vs Jepang di Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026

Skuad Garuda Nusantara harus realistis menempati peringkat empat besar agar bisa menggenggam satu tiket lolos ke ronde 4. 

Asa skuad Garuda menahan imbang Jepang masih terbuka lebar mengingat pasukan Samurai Biru itu baru saja ditahan imbang Australia 1-1. 

Bikin Kejutan di Piala Dunia, Timnas Indonesia Gaet Striker Super Gacor dari Brasil, Nih Bocorannya

Nah kalau bisa meraih tiga poin atas Arab Saudi di GBK juga memudahkan langkah Timnas Indonesia bersaing di empat besar. 

Kegagalan Raih Poin Sempurna Lawan Tiongkok 

Timnas Indonesia gagal meraih poin penuh di pertandingan penting menghadapi Timnas Tiongkok atau China. 

Skuad Garuda harus bertekuk lutut di hadapan publik tuan rumah dengan skor 2-1. Padahal, anak asuh Shin Tae yong mampu menguasai jalannya pertandingan selama 90 menit. 

Terbukti, pasukan Garuda Nusantara tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 76 persen. 

Namun nyatanya, lini pertahanan Indonesia lengah dan harus bobol dua gol lewat Berham Abdueli dan juga Zang Yuning. 

Sementara skuad Garuda hanya bisa membalas satu gol lewat Tom Haye. 

Kekalahan ini juga mengakhiri rekor enggak pernah kalah pasukan tanah air di ronde ketiga. 

Menpora Dito Ariotedjo menilai, permainan skuad Garuda sudah sangat bagus namun Dito mengatakan, keberuntungan masih belum berpihak kepada anak asuh Shin Tae yong. 

"Permainan sangat menguasai. Penyerangannya juga baik, jadi ya itu kita harus apresiasi. Cuma ya belum beruntung, belum bisa menahan gol karena kecolongan dua kali. Tapi alhamdulillah bisa membalas satu gol," katanya. 

Shin Tae yong pun enggak menduga Timnas Indonesia akan menelan kekalahan kontra Tiongkok. Padahal pelatih asal Korea Selatan ini menyebut anak asuhnya sudah menjalankan taktik terbaik. 

Coach Shin berjanji akan memperbaiki kesalahan tersebut di laga yang berikutnya. 

"Meski kami kalah ini bukanlah akhir, maka kami akan mempersiapkan diri dengan lebih baik, agar pertandingan berikutnya kami bisa memperlihatkan penampilan yang lebih baik," janjinya. 

Sejalan dengan Shin Tae yong, Erick Thohir juga tetap berambisi membawa Indonesia mencetak sejarah baru. 

Ketua Umum PSSI ini menyebut dirinya akan mengevaluasi kekalahan melawan China. 

"Kita harus terus mendukung Timnas Indonesia di saat menang ataupun kalah. Sepulang mereka dari Cina saya akan mengadakan evaluasi," kata Erick Thohir.

Namun langkah skuad Garuda Nusantara sangat berat karena harus meraih setidaknya tiga kemenangan. Enggak heran media Belanda yakni The Telegraph menilai Indonesia bakal kesulitan. 

Bahkan, dalam headlinenya The Telegraph menuliskan mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026 dipastikan sudah sirna. 

"Impian Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia 2026 dengan pemain bekas Hindia Belanda semakin jauh dari harapan. Indonesia sudah kehilangan peluang ke Piala Dunia setelah kalah di Cina," tulis media The Telegraph. 

Selain dikritik oleh media Belanda Timnas Indonesia juga mendapatkan kritikan dari pengamat sepak bola tanah air. 

Salah satunyanya adalah Bung Toel yang kembali mengkritik taktik Shin Tae yong. 

"Apakah Timnas Indonesia berani main positif lagi kalau dari pernyataan Shin Tae yong sih ragu-ragu. Pernyataan yang enggak punya kedalaman dan main aman buat publik," kritik Bung Toel.