Geram Kapolda Sumbar Klaim Miliki Bukti Afif Bocah 13 Tewas Diduga Bawa Pedang, Ini Kata LBH Padang

Kasus Kematian Bocah 13 Tahun, Afif Maulana, Sedang Diusut
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang yang buka suara soal keterangan Kapolda Sumatra Barat, Irjen Suharyono yang menyampaikan memiliki bukti Afif Maulana memegang senjata tajam atau pedang sebelum tewas.

Hilang 3 Hari, Penjual Sayur Ditemukan Tewas di Sungai Kelakik Melawi

Pasalnya Afif Maulana merupakan bocah berusia 13 tahun yang diduga tewas karena penyiksaan oleh polisi pada 9 Juni lalu.

Direktur LBH Padang, Indira Suryani sedang mengklaim bahwa pihaknya terus mendalami foto atau video tersebut akibatnya tewas Afif Maulana.

Detik-detik Seorang Istri Saksikan Suami Tewas Diterkam Buaya Muara di Kalbar

“Kami masih mendalami foto tersebut karena handphone Afif kan sama polisi. Informasi awal foto itu bukan saat kejadian,” ucap Indira ketika dihubungi pada Sabtu 6 Juli 2024.

Dengan Indira menilai, foto dan video itu tidak berhubungan dengan kasus penyiksaan terhadap Afif dan kawan-kawannya. 

Geger Warga Indra Mayu Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Kalbar

“Untuk apa pula Kapolda sibuk membuktikan Afif tawuran atau tidak. Kan Kapolda sendiri juga yang bilang 9 juni 2024 itu tidak ada tawuran tapi dugaan akan tawuran,” tutur kuasa hukum keluarga Afif itu.

Ia menentang Kapolda Sumatera Barat untuk mengumumkan nama 17 anggota yang diduga melanggar etik beserta fotonya. 

“Keluarga merasa, anak mereka sudah meninggal tetap diframing buruk, tapi polisi enggak pernah framing buruk anggotanya. Bahkan bilang, penyiksaan itu tak separah yang diberitakan,” ucap Indira.

Sementara Indira selaku kuasa hukum Afif juga mengungkapkan bahwa Polda Sumbar seharusnya fokus pada dugaan kasus penyiksaan yang dilakukan oleh anggotanya. 

“Bukan sibuk framing sana-sini,” ucap Indira. “Saya hanya ingin bilang, Kapolda dan kroni-kroninya jangan sok jahat sama anak-anak yang baru berumur 13 tahun. Dia sudah meninggal tapi tetap dibunuh karakternya.” ujarnya.

Terlebih, Kapolda Sumatra Barat Inspektur Jenderal Suharyono menyatakan bahwa video itu ditemukan oleh penyidik setelah membuka ponsel milik Afif. 

Ia menegaskan bahwa video Afif tersebut yang merupakan video asli. “Benar dan asli. Bukan rekayasa,” ucap Ia saat dihubungi pada Kamis 4 Juli 2024.

Jenazah Afif Maulana ditemukan seorang masyarakat berada di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang pada Minggu siang 9 Juni 2024. 

Kepada pihak keluarga, polisi menyampaikan Afif tewas karena melompat seusai menghindar dari kejaran anggota polisi yang berusaha mencegah terjadinya tawuran pada Minggu 9 Juni 2024 lalu.

Keluarga tidak percaya dengan cerita itu setelah melihat kondisi jenazah Afif. Mereka lantas melaporkan masalah tersebut ke LBH Padang. 

Hasil investigasi dari LBH Padang menyatakan Afif tewas karena penyiksaan, bukan melompat. Lantaran di tubuh Afif terlihat bekas jejakan sepatu orang dewasa.

LBH Padang pun mengungkapkan tak didapati bekas luka seperti orang terjatuh di tubuh Afif. 

Selain itu LBH Padang juga menyampaikan mendapatkan kesaksian jika Afif Maulana sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi dan terdapat juga 18 korban lainnya mengaku ditangkap polisi dan mendapatkan penyiksaan.

Walaupun demikian, Polda Sumatera Barat tetap membantah jika Afif Maulana tewas seban dianiaya. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono tetap bersikukuh Afif tewas karena melompat dari atas jembatan. 

Suharyono juga membantah adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap anggotanya dan Ia menyatakan hal tersebut hanya kesalahan prosedur.