5 Fakta Mengerikan Wanita Yakuza, Nomor 4 Paling Mengejutkan
- Istimewa
Siap – Siapa yang tidak mengenal Yakuza? Itu adalah sebutan untuk sindikat mafia terbesar di Jepang dan menjadi salah satu organisasi paling menakutkan di dunia.
Disitat dari akun YouTube Jaid Brennan, Yakuza merupakan organisasi kejahatan terorganisir yang bergerak di berbagai bidang kejahatan.
Di antaranya jual beli obat-obatan terlarang, prostitusi, pemerasan, pornografi, hingga penyelundupan senjata.
Meski organisasi ini didominasi oleh aki-laki, namun eksistensi wanita juga tak lepas dari kehidupan Yakuza loh.
Ya, kaum hawa pun rupanya menduduki peran-peran penting meski tidak secara langsung.
Adapun peran para wanita dalam Yakuza baru terungkap ketika salah satu putri seorang pimpinan organisasi itu, bernama Soko Tendo menceritakannya dalam sebuah buku berjudul Yakuzamoon.
Dalam buku itulah, terungkap bagaimana kehidupan wanita-wanita yang terlibat dalam dunia Yakuza. Berikut ulasannya:
1. Tugas Wanita Yakuza yang Mengerikan
Menilik sejarah yang ada pada zaman dahulu tepatnya masa sebelum dan sesudah perang dunia ke-dua, sempat ada beberapa pemimpin Yakuza wanita.
Konon, di area Yokohama dan Tokyo. Biasanya hal semacam ini terjadi karena si perempuan menggantikan posisi suaminya yang telah meninggal.
Namun kini tidak ada lagi pemimpin Yakuza dari kalangan wanita.
Tugas mereka saat ini menurut Soko Tendo adalah menemani para pembesar atau menjadi wanita simpanan bos Yakuza.
Karena itu kehidupan wanita Yakuza dekat dengan dunia malam, asmara, dan seks bebas.
Tak hanya itu, konsumsi narkoba pun jadi hal wajar di lingkungan wanita Yakuza. Itu karena mereka amat dekat dengan para Yakuza.
Para wanita ini pun juga mengetahui informasi dengan kode A1 atau terpercaya.
Meski begitu, para wanita tak memiliki peran langsung pada perseteruan atau perang antar kelompok.
Perempuan-perempuan ini terkadang dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Menjadi wanita di antara Yakuza, kaum hawa juga harus siap dengan pelecehan seksual maupun pemerkosaan oleh para anggotanya.
2. Broken Home
Bukan hal yang mudah bagi seorang wanita untuk terlibat dalam dunia Yakuza, terlebih organisasi ini sangat rahasia, maka perempuan yang terlibat pasti berasal dari keluarga Yakuza.
Jika tidak begitu, biasanya gadis-gadis muda korban broken home atau kurang kasih sayang keluarga.
Sehingga saat bertemu dengan laki-laki yang merupakan anggota Yakuza akhirnya berhubungan dekat hingga menikah.
Jika sudah begitu, otomatis sedikit banyak mereka akan terlibat dalam Yakuza meski tidak secara langsung.
3. Memiliki Otoritas dan Perintah Absolut Terhadap Bawahan
Para wanita Yakuza memang tak memiliki suara yang berkaitan dengan organisasi tersebut.
Namun wanita Yakuza dalam hal otoritas kepada bawahan dianggap sama dengan lelakinya.
Dijelaskan dalam tesis yang dibuat, seorang wanita Yakuza memiliki perintah mutlak yang wajib diikuti oleh bawahan lelaki atau suaminya.
Dikatakan para calon anggota Yakuza baru akan dianggap sebagai anggota resmi jika sudah dikenal langsung oleh bos Yakuza dan orang terdekatnya.
Termasuk jika menjalankan perintah-perintah wanita Yakuza dengan baik.
4. Tunduk pada Suami
Seorang lelaki yang berada dalam kehidupan Yakuza akan menempatkan harta dan kekuasaan di atas segalanya.
Para istri atau wanita simpanan memang mempunyai perintah yang wajib dituruti oleh bawahan suami lelaki atau suaminya.
Meski begitu, peraturan Yakuza menempatkan wanita pada prioritas terakhir sehingga mereka tak boleh menentang apa yang dilakukan para lelaki.
Jadi wanita-wanita ini tidak bisa berkutik, meski suaminya membawa perempuan lain di hadapannya ataupun melakukan hal lebih.
5. Tubuh Penuh Tato
Biasanya anggota Yakuza memiliki tato. Itu adalah ciri khas setiap orang yang menceburkan diri ke dalam organisai tersebut.
Ciri khas itu tak terkecuali bagi para perempuan. Maka setiap jengkal tubuhnya akan bertato kecuali wajah dan telapak tangan.
Tato yang tergambar seringkali terlihat hanya sebagai karya seni biasa.
Namun sebenarnya, setiap tato yang terlukis pada diri seorang Yakuza konon memiliki cerita dan nilai historis sendiri bagi orang tersebut.
Nah begitulah kehidupan wanita-wanita yang bergelut dalam salah satu organisasi paling menakutkan di dunia ini.
Sekali masuk hampir mustahil keluar dari komunitas atau kelompok itu.