Tegas! Pentolan Gerindra Depok Ogah Koalisi dengan PKS, Ini Sebabnya
- siap.viva.co.id
Siap – Gerindra nampaknya bakal kembali menjadi lawan politik PKS di ajang Pilkada Depok 2024. Perseteruan dua partai besar ini diprediksi bakal berlangsung sengit.
Lantas apa yang membuat kubu Prabowo enggan berkoalisi dengan PKS di Kota Depok?
Menurut Ketua Dewan Pembina DPC Gerindra Depok, Nuroji, kalaupun nanti di pusat dua partai itu kembali menyatu, hal tersebut dipastikan tak berlaku untuk di kota ini.
"Enggak wajib pusat lokal seirama," katanya dikutip pada Senin, 29 April 2024.
Ada beberapa hal, yang membuat Nuroji secara pribadi enggan menyatu dengan PKS.
"Kalau saya sih masih belum bisa sama PKS. Mungkin kalau di pusat sama PKS kan dalam rangka mengamnakan DPR, tapi kalau kita di Depok kan memperebutkan wali kota, jadi beda," katanya.
"Secara pribadi saya mengatakan, pengalaman kita koaliasi sama PKS tidak komitmen dengan kebersamaan, artinya saya ingat begitu dia janji maju bareng-bareng partai kita besar bareng-bareng, ternyata PKS saja yang bisa besar," sambungnya.
Itu terjadi saat era kepemimpinan Mohammad Idris dengan Pradi Supriatna, yang merupakan kader Gerindra.
Kala itu, mereka diusung oleh PKS, Gerindra dan beberapa partai lainnya pada tahun 2015 lalu.
Menurut Nuroji, wali kota yang dimenangkan secara bersama itu justru hanya mementingkan kelompok drai partainya saja, yakni PKS.
"Bisa juga kader kita (Pradi) saat itu tidak diberi keesmpatan lebih luas untuk membantu partai," jelasnya.
Lebih lanjut Nuroji yang merupakan anggota DPR RI itu menegaskan, bahwa kepentingan pertama adalah rakyat, yang kedua kepentingan partai.
"Partai manapun yang nyalonin wali kota pasti ada kepentingan partai. Nah PKS terlalu mndominasi kepentingan partai," kata dia.