Waspada! Puncak El Nino di Indonesia hingga Akhir Oktober, Begini Prediksi BMKG

Ilustrasi kemarau akibat El Nino melanda Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi, fenomena El Nino di Indonesia tahun ini akan berlangsung sampai dengan akhir Oktober.

Prakiraan BMKG Sebagian Wilayah di Indonesia Hujan Sedang hingga Lebat, Cek Daerahmu di Sini

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka beberapa hari lalu.

Adapun rapat terbatas itu untuk membahas mitigasi dampak fenomena El Nino yang sedang melanda Indonesia.

Breaking News: Gempa Mengguncang Bumi Maluku Senin Sore, Begini Kondisinya

BMKG, bersama Presiden dan kementerian terkait membahas berbagai aspek terkait El Nino, termasuk masalah kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian, serta antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca Juga: Pekikan Terakhir Pratu Suparlan Ketika Sendirian Menghadapi Kepungan Musuh

Breaking News! Cianjur Kembali Diguncang Gempa Darat: Ya Allah Ngeri

Sebagaimana diketahui, El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah, menyebabkan kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem.

Disitat dari laman BMKG, Dwikorita mengatakan, bahwa perkembangan kondisi El Nino dari data satelit terkini, diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober.

Kemudian, pada bulan November, akan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

"El Nino diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun," katanya dikutip pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Dwikorita menekankan, bahwa ada harapan dengan masuknya angin monsun dari arah Asia mulai November.

"Alhamdulillah, karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi insya allah akan mulai turun hujan di bulan November," ujarnya.

"Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering Insya Allah berakhir secara bertahap," sambung dia.

Lebih lanjut Dwikorita mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, karena kondisi kering seperti ini banyak lahan yang mudah terbakar dan sulit untuk dipadamkan.

Terkait cuaca ekstrem saat ini, Dwikorita mengapresiasi BNPB, KLHK, TNI dan BRIN yang telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi kabut asap dan mencegah transboundary haze.