Waspada! Virus Flu Singapura Melonjak di Depok, Pasien Kebanyakan Anak-anak

Jumlah pasien flu Singapura di RSUD Depok meningkat
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Jumlah pasien anak yang terjangkit virus flu Singapura di Kota Depok melonjak sejak beberapa bulan terakhir. Pasiennya kebanyakan anak-anak. Lantas apa penyebabnya? 

Ini Instruksi Walkot Depok Usai Mendengar Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Data yang dihimpun menyebutkan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, jumlah pasien anak dengan kasus flu Singapura mengalami kenaikan sejak Januari.  

"Engga terlalu banyak. Januari 1 pasien, Februari 4, Maret 10 pasien. Ya Maret lumayan," kata Dirut RSUD Sobari saat dikonfirmasi pada Jumat, 22 Maret 2024. 

Waspada! Penderita DBD di Depok Sentuh 255 Kasus, 1 Tewas

Menurut dia, kasus ini disebabkan oleh virus, dengan gejala tertentu. 

"Virus. Akan sembuh sendiri kalau orang itu kuat. Gejalanya demam 1-2 hari timbul ruam merah pada tangan, kaki, dan biasanya mulut," jelasnya.

Peduli Kesehatan Napi, Lapas Cibinong Gaet Dukungan RSUD

Sobari mengatakan, untuk penanganan secara intensif, yakni perawatan khusus di rumah sakit tergantung pada kondisi pasien.

"Tergantung, kalau sampai mengganggu pasti perawatan. Virus itu kan basanya bakal sembuh sendiri," ujarnya. 

Untuk mencegah terjadinya penularan, Sobari menyarankan agar menghindari kontak langsung dengan penderita flu Singapura.

"Sekarang sulitnya kontak dengan orang dari antar negara erat sekali. Orang dari luar negeri ke Jakarta dengan mudah," tuturnya.

"Salah satunya paling aman kalau udah ada gejala ya isolasi diri, kalau bisa isolasi di rumah ya lebih baik. Kecuali udah hal tertentu yang mengharuskan perawatan, baru dirawat," sambungnya.

Ia mengatakan, rata-rata pasien yang terjangkit virus ini adalah anak-anak.

"Banyakan anak-anak. Virus kan semua bisa terserang. Kalau anak daya tahan tubuhya enggak terlalu kuat," katanya. 

Sebagai informasi, flu Singapura juga dikenal sebagai penyakit Hand, Foot, and Mouth (HFMD) adalah penyakit menular yang umumnya terjadi pada anak-anak usia 5-10 tahun. Namun, penyakit ini lebih rentan menyerang anak di bawah usia 5 tahun