Kemenkominfo Tuntut Anak Muda Inovatif dan Kreatif Hadapi Tantangan Zaman Modern
- Istimewa
Siap – Untuk memenuhi tantangan di era teknologi, diperlukan keterampilan digital yang memadai, inovasi, kolaborasi, dan kemampuan memanfaatkan peluang digital.
Pentingnya memahami dampak teknologi terhadap kehidupan manusia juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.
Sebab, era digital memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan daya saing melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Dengan inovasi itulah, dapat mengubah berbagai sistem dari pola lama ke baru termasuk dalam hal ini yaitu bidang teknologi.
Selaku narasumber, CEO Guru Youtuber, Dirgantara Wicaksono mengatakan, masyarakat membutuhkan kemampuan cakap digital yang nantinya akan dapat membantu memahami dalam menggunakan perangkat keras maupun lunak secara bijaksana.
Anak Muda Dituntut Inovatif dan Kreatif Hadapi Tantangan Zaman
- Istimewa
"Cakap digital dapat dicapai jika masyarakat dapat memanfaatkan ke dalam hal yang positif seperti membuat konten kreatif dan bermanfaat," ujar Dirgantara Wicaksono, saat Program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika, Selasa (19/03/2024).
Tingginya konten media sosial yang diakses masyarakat Indonesia adalah sebesar 89,15%. Maka dari itu, digital skill dibutuhkan untuk memahami, mengoperasikan, menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses dan mengelola informasi.
Dirgantara Wicaksono menerangkan digital skill yang dibutuhkan saat ini antara lain; design grafis, video editing, fotografi, desain UI/UX, copywriting, SEO, data analis, progamming, dan social media strategy. Ia juga mengajak untuk memfilter sesuatu yang akan diunggah pada media sosial.
"Digital skill adalah suatu kemampuan dalam memahami, mengoperasikan, menggunakan dan memanfaatkan
teknologi untuk mengakses dan mengelola," ungkap Dirgantara Wicaksono.
Ia berharap anak muda dapat beradaptasi dengan dunia digital. Hal tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan zaman dan bonus demografi yang akan berdampak ke arah positif perkembangan negara. Salah satunya, meningkatkan kemampuan bersaing di tingkat global.
Hal senada juga dikatakan, Akademisi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Deny Yudiantoro. Ia menilai menipisnya etika di ruang digital, akan menjadikan menghilangnya batas-batas privasi, pelanggaran hak cipta dan karya intelektual.
Anak Muda Dituntut Inovatif dan Kreatif Hadapi Tantangan Zaman
- Istimewa
Anak Muda Dituntut Inovatif dan Kreatif Hadapi Tantangan Zama
- Istimewa
Maka dari itu, Deny Yudiantoro berharap agar masyarakat dapat menjadikan ruang digital tempat belajar dan berinteraksi, sekaligus hadir dengan penuh martabat. Jangan sampai ruang digital dipenuhi konten negatif seperti judi online dan ujaran kebencian.
"Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital," Deny Yudiantoro menimpali.
Di kesempatan yang sama, Ni Kadek Sintya selaku Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Bali, yang menekankan pentingnya menerapkan toleransi dan etika ketika berinteraksi melalui ruang digital.
Ia mengajak masyarakat untuk memiliki sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan di dalam berinteraksi di ruang digital. Sikap inilah nantinya yang akan membentuk ruang digital menjadi sehat dan ramah bagi masyarakat Indonesia.
"Mengatur prilaku dalam menggunakan teknologi dengan tanggung jawab dan menentukan batasan serta menghindari konsekuensi negatif," sebutnya.
Ni Kadek Sintya juga mencontohkan beberapa contoh tindakan yang tidak beretika, antara lain; penyebaran hoax, penyalahgunaan teknologi, penipuan online, pembuatan konten rasis dan ujaran kebencian di media sosial. Hal tersebut menurutnya akan membuat masalah baru di kemudian hari.
"Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan serta mengormati keanekaragaman dan kesetaraan dalam ruang digital," Ni Kadek mengakhiri.