Puasa Bisa Batal Gara-Gara Ghibah? Ini Penjelasannya
- kontenjempolan.id
Siap – Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga hawa nafsu, termasuk menahan diri dari ghibah—membicarakan seseorang di belakangnya tanpa kepastian fakta.
Namun, bagaimana jika ghibah dilakukan secara daring, seperti di media sosial? Apakah tetap berdampak pada puasa?
Ghibah Saat Puasa, Berbahaya
Dikutip dari NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Alhafiz Kurniawan, menjelaskan dalam tulisannya berjudul Menghasut dan Berdusta saat Puasa, bahwa ghibah merupakan tindakan tercela yang dapat merugikan orang lain dan sebaiknya dijauhi, terutama saat berpuasa.
“Dusta dan ghibah semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa meskipun menjauhi dua sifat tercela itu pada substansinya memang wajib,” kata Alhafiz Kurniawan seperti dikutip, Sabtu, 1 Maret 2025.
Rasulullah ﷺ bahkan menegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:
“Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dan perilaku kotor, maka tidak ada kepentingan bagi Allah atas amalnya meninggalkan makanan atau minuman.” (HR Al-Bukhari)