Ketika Fredy Budiman Jadi Imam Shalat Ashar Sebelum Dieksekusi di Lapas Nusakambangan
- Tangkapan layar YouTube RJL 5 - Fajar Aditya
"Dan kita tidak ada sentuhan fisik, ada tiga lapis pintu. Dia (Fredy Budiman) menyapa dengan mengatakan assalamualaikum. Saya jawab waalaikumsalam. Terus dia bilang, saya ingin bertobat di sini di Nusakambangan itu kalimat yang pertama saya terima dari dia," tutur Ustadz Hasan.
"Saya jawab kapan lagi, anda ini kan pidana maksimal, segera bertobat, segera berubah, lakukan yang terbaik. Saya selalu siap membantu orang-orang yang ingin berbuat baik di sini," sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Fredy Budiman sempat menceritakan pengalamannya terjerumus dalam lembah narkoba.
Kemudian pada Ustad Hasan, Fredy mengatakan bahwa dirinya merasa bersalah terhadap ibu. Maka saat di ruang isolasi ia sempat drop.
"Saya bilang ibunya masih ada nggak? Ada pak ustad. Akhirnya saya coba komunikasi dengan pihak kejaksaan untuk menghadirkan ibunya," ujar dia.
Ketika ibunya datang, Fredy Budiman tak kuasa menahan tangis. Ibu dan anak itu berpelukan penuh haru.
"Saya menyaksikan mereka pelukan dengan tangisan bersama, dan saya ikut terharu juga ketika itu. Dengan kegiatan dia selama melakukan hal-hal yang negatif itu merasa bersalah, karena ibunya sayang banget sama dia, jadi muncul rasa bersalah tapi subhanallah."