Ironis, Aksi Perundungan Kembali Terjadi, Kali Ini Korbannya Anak SD di Indramayu

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Jagat media sosial kembali dihebohkan kemunculan sebuah video berdurasi 2 menit 14 detik yang berisikan kejadian perundungan atau bullying siswa Sad di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Wow! Dalam 3 Hari Transaksi UMKM di KKJ-PKJB Rp 3,56 M, Penyaluran Kredit Tembus Puluhan Miliar

Dalam video tersebut sejumlah siswa SD kompak melakukan aksi perundungan, korban tampak ditelanjangi hingga ditendang oleh sejumlah siswa lainnya.

Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik itu, korban yang sudah tidak mengenakan pakaian berusaha keluar dari salah satu ruangan.

Rekomendasi 5 Warung Bakso Sapi Enak dan Murah di Depok, Yuk Cicipi!

Namun, beberapa anak laki-laki berseragam olahraga tampak memojokkan korban, mendorongnya dan menendang tubuh.

Sebelum video berakhir, korban menenteng sepatunya meminta keluar ruangan kepada teman-temannya.

Bocah SD di Depok Tewas Tertabrak Gegara Ngejar Layangan di Tol Cijago, Begini Kronologinya

Kemudian, korban mengenakan celana pendeknya saat keluar. Usut punya usut, aksi perundungan itu terjadi di salah satu SD di Kecamatan Indramayu pada Sabtu (24/2), saat jam istirahat sekolah.

Korban diketahui berinisial HA (12). Ibu korban, Fatimah (40), awalnya tidak mengetahui kejadian yang dialami putra keduanya tersebut.

Namun, ia melihat tingkah anaknya yang tidak biasa hari itu. HA tiba di rumah di jam istirahat.

Dia mengamuk dan sempat memukul adik dan kakaknya.

"Anaknya enggak ngasih tahu dia dibully kayak gitu tuh, diam aja. Cuma ngamuknya aja dia tuh, pulang. Saya waktu itu kan lagi sakit, tahu-tahu dia ngamuk-ngamuk pukuli adik kembarnya apa, enggak berani sama teman-temannya jadi emosinya di rumah, ya saya diam aja. Habis itu, setelah satu jam dia diem terus tidur," kata Fatimah kepada wartawan seperti dikutip Kamis 7 Maret 2024.

Pada hari keempat setelah kejadian, Fatimah dipanggil pihak sekolah.

Namun, ia masih belum mengetahui aksi bullying yang menimpa putranya tersebut.

Bahkan, ia sempat bersalaman dengan pihak terduga pelaku saat bertemu di sekolah.

"Ketemu (sama pihak pelaku) waktu belum dikasih video pem-bully-annya tuh, salaman kirain biasa aja, waktu itu kan belum dikasih tahu kalau di-bully kayak gitu, ditelanjangi dipukul sana pukul sini.Saya tuh enggak tahu," katanya.

Pada momen mediasi pada Rabu (28/2) itu, Fatimah sangat terkejut setelah ditunjukkan rekaman video bullying itu. Fatimah merasa terpukul.

Ia pun tak kuasa menahan tangis melihat anaknya mendapatkan perlakuan tersebut.

Ia beserta paman korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.

"Iya, dilaporkan ke polisi. Biar anaknya jera kata om sih karena ini bukan kasus biasa katanya. Ini kasus pembullyan. Senakal-nakalnya anak biasanya enggak kayak gini. Masa ditelanjangin ditendang sana sini," ujarnya