KENANG PEJUANG: Ketika Cut Nyak Meutia Lawan Penjajah Lewat Gerilya
- Istimewa
Siap – Pejuang kemerdekaan Indonesia memang hampir didominasi oleh kaum Adam. Akan tetapi, bukan berarti pada Hawa tak bisa melakukan perlawanan.
Misalnya yang dilakukan oleh pahlawan perempuan Indonesia asal Aceh, Cut Nyak Meutia. Perempuan kelahiran Pirak, Aceh Utara, 15 Februari 1870 ini melakukan perlawanan hingga akhirnya gugur di medan perang.
Cut Nyak Meutia awalnya berjuang bersama sang suami Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Strategi yang dilakukan pasangan ini cukup cerdik.
Mereka melakukan perlawanan dengan cara gerilya. Salah satu peperangan yang dipimpin Cut Nyak Meutia dan Teuku Muhammad ialah di daerah Pasai.
Kerugian yang cukup besar bagi Belanda membuat pasangan ini diburu. Teuku Muhammad pun berhasil ditangkap di tepi pantai Lhokseumawe dan mendapat hukuman mati. Sebelum meninggal Teuku Muhammad berwasiat agar sahabatnya Pang Nangroe bersedia menikahi istri dan mengurus anaknya Teuku Raja Sabi.
Perjuangan berlanjut
Perjuangan Cut Nyak Meutia terus berlanjut setelah menikah dengan Pang Nangroe. Sayangnya, perlawanan mereka tak lebih ringan ketika Teuku Muhammad masih hidup.