Ketika Habib Bahar Gertak Kepala Lapas Gunung Sindur: Saya Nggak Mau Tahu!
- Tangkapan layar YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official
Siap – Habib Bahar bin Smith menceritakan pengalamannya ketika berada di dalam penjara Lapas Gunung Sindur, Bogor. Salah satunya yang paling diingat adalah ketika memperjuangkan hak umat Nasrani untuk menjalankan ibadah misa Natal.
Hal ini terungkap dalam video yang diunggah akun YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official. Kala itu, Habib Bahar mendapat pertanyaan dari sejumlah wanita yang mengaku dosen UIP.
Mereka penasaran dengan sikap toleransi Habib Bahar. Termasuk ketika ia mendekam di balik jeruji besi Lapas Gunung Sindur.
Pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah itu mengatakan, umumnya di lapas atau rutan, para napi hidup berkelompok. Biasanya sesuai dengan suku dan agamanya masing-masing.
Terlebih di Lapas Gunung Sindur, penjara yang dikenal dengan penjagaan ekstra atau disebut high risk.
"Nah waktu di lapas itu semua saya rangkul. Saya tidak peduli, mau Kristen, mau Hindu, Bunda, semua saya rangkul. Nah ketika saya masuk saya hilangkan (gaya berkelompok mereka)."
"Saya bilang, enggak ada suku-sukuan. Kalian suku-sukuan lawan saya, kalian tahu gilanya saya kan. Enggak ada suku-sukuan. Semua saya rangkul, mau Kristen Buddha, Hindu semua suku harus nyatu," sambungnya.