Berkelas, Ini Jawaban Menohok Fahri Hamzah Soal Kritikan Program Makan Gratis
- Istimewa
"Kemampuan akademik rata-rata anak Indonesia begitu rendah dalam tes PISA (Programme for Interntional Student Assesment). Prevalensi Stunting masih 21,6%, di atas batas 20% yaitu angka darurat yang ditetapkan WHO," jelasnya.
Fahri menuturkan, dampaknya adalah angkatan kerja kita sebagian besar (60%) hanya mampu meluluskan pendidikan sampai SMP. Sehingga produktifitas mereka tidak maksimal.
Padahal bonus demografi yang kita nikmati diperkirakan akan berakhir pada tahun 2035 nanti. Makanya perlu kebijakan yang cepat dan tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita.
Sehingga program makan siang gratis ini perlu didukung dan menjadi agenda nasional. Tentu dengan disinergikan dengan program pendidikan dan kesehatan yang sudah ada, seperti peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan.
"Dengan program yang tepat dan menusuk jantung persoalan tersebut, insyaAllah akan lahir generasi emas yang siap membangun ekonomi dan mencapai Indonesia maju tahun 2045," pungkasnya.