Anies dan Ganjar Kompak Singgung Bansos Pasca Debat Untuk Menyindir Presiden Jokowi
- Istimewa
Siap –Gelombang kritik terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) mencuat dari sivitas akademika beberapa kampus, termasuk guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM).
Fokusnya adalah penyaluran bansos yang, meski bersumber dari APBN, sering kali dianggap tidak tepat sasaran.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyuarakan keprihatinan terhadap klaim bantuan yang terkadang diklaim oleh pihak tertentu.
Dalam dialognya dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, Ganjar menyoroti permasalahan data tidak valid yang menjadi kendala penyaluran bansos.
Anies Baswedan memberikan tanggapannya, menekankan bahwa inti dari bansos adalah memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan penerima, bukan untuk kepentingan pemberi.
"Bansos tanpa pamrih" adalah prinsip yang diusungnya.
Anies juga mengusulkan program "Bansos Plus" dengan peningkatan jumlah penerima dan pembaruan data masyarakat prasejahtera.
Ia menegaskan bahwa bansos harus disalurkan melalui pendataan yang baik, informasi akurat, dan mekanisme birokrasi yang jelas.
Ganjar Pranowo menyetujui usulan Anies dan menekankan perlunya perbaikan data bansos untuk memastikan ketepatan sasaran.
Menurutnya, bansos adalah hak rakyat yang harus dipenuhi oleh negara, dan penyalurannya harus tepat sasaran dan tepat waktu.
Dialog antara Ganjar dan Anies ini memunculkan paradigma baru tentang bansos, di mana keadilan sosial diutamakan.
Ganjar menambahkan bahwa tugas negara adalah menciptakan keadilan sosial, bukan sekadar memberikan bantuan sosial.