Kontroversi Gibran saat Debat Mahfud, Bagaimana Pandangan Islam soal Etika?

Tangkap layar
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Dalam debat cawapres keempat pada Minggu (21/1/2024), capres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menciptakan momen kontroversial lantaran dianggap merendahkan Mahfud MD. 

Kepuasan Publik Tinggi terhadap Pemerintahan Prabowo, Istana Tetap Kerja

Momen itu terjadi setelah mengajukan pertanyaan tentang definisi inflasi hijau, Gibran memperagakan kesulitan mencari jawaban Mahfud dengan gesture mencari sesuatu sembari mengutarakan.

"Saya mencari jawaban Pak Mahfud soal pertanyaan saya, tapi tak ketemu."

Kapolri Komitmen Kawal Asta Cita Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Komentar ini menimbulkan pertanyaan tentang adab berdebat dalam Islam, terutama ketika menyanggah ucapan lawan bicara yang lebih tua.

Bagaimana seharusnya berdebat secara sopan dan menghormati? Dalam Islam, adab berkaitan erat dengan norma-norma sopan santun dan akhlak yang baik.

Ungkap Tak Ada Unsur Militeristik Prabowo: ‘The Military Way’ yang Biasa Dilakukan di Pemerintahan

Menurut al-Qur'an, adab adalah perilaku yang sesuai dengan petunjuk Allah, mencakup semua aspek kehidupan. 

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa adab berfungsi sebagai pedoman untuk 

berperilaku sopan dan santun sehari-hari. 

Ini membuat tindakan tersebut menjadi tercela sebagaimana keterangan berikut ini: كالمراء) هو لغة الاستخراج يقال ما روى فلان فلانا إذا استخرج ما عنده وعرفا منازعة الغير فيما يدعي صوابه ومحل كونه مذموما إذا كان لتحقير غيرك وإظهار مزيتك عليه Artinya, “[Jauhi tindakan tercela] (seperti berdebat), secara bahasa artinya mengeluarkan sebagaimana kalimat, ‘Fulan mengeluarkan fulan,’ yaitu ketika si fulan meminta mengeluarkan sesuatu yang ada pada fulan.

Namun, tindakan berdebat harus dilakukan dengan adab dan etika, menghindari merendahkan orang lain.

Tindakan merendahkan dalam berdebat dijelaskan sebagai tercela menurut agama. Debat yang dilakukan dengan meremehkan orang lain dan mengangkat diri sendiri dapat menjadi tercela.

Dalam Islam, ditegaskan bahwa tindakan seperti ini harus dihindari, dan debat harus diutamakan dengan sikap ihsan.

Dalam konteks agama Islam, ihsan merujuk pada kualitas atau tindakan yang baik, terpuji, dan sempurna. Diperlukan kesadaran penuh, ketulusan, dan upaya maksimal untuk mencapai kualitas terbaik dalam berdebat. 

Gibran Rakabuming Raka mungkin perlu merenungkan kembali tindakannya dan memahami pentingnya berdebat dengan adab, menghormati lawan bicara, terutama yang lebih tua.