Gabungan 01 dan 03 Pemakzulan Jokowi Mendesis untuk Akhiri Era Dinasti Monarki
- Youtube
Siap –Sebuah wacana kontroversial mengenai pemakzulan Presiden Jokowi mencuat di kanal YouTube Cokro TV, diprakarsai oleh Gabungan Ganjar dan Anies Baswedan.
Gerakan ini, diinisiasi oleh Faisal Assegaf dan 21 tokoh lainnya, menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Menyoroti bahwa dasar gugatan ini dinilai sangat politis dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 7B Undang-Undang 1945.
Meskipun petisi 100 yang dibuat oleh Faisal Assegab tidak secara jelas merinci pelanggaran apa yang dilakukan Presiden Jokowi, wacana pemakzulan ini menimbulkan kegaduhan politik menjelang Pemilu 2024.
Dalam keterangannya, Jimle Assiddiqi dari DPD RI menyatakan keheranannya terhadap ramainya wacana pemakzulan hanya 1 bulan menjelang pemungutan suara Pemilu.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi menduga isu ini mungkin untuk pengalihan perhatian atau karena khawatir kalah dalam Pemilu.
Para tokoh bangsa yang tergabung dalam gerakan Nurani Bangsa berusaha menjaga keutuhan bangsa di tengah kondisi apapun. Mereka menekankan pentingnya persatuan dan keutuhan bangsa di atas segala kepentingan politik.
Pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi forum untuk memastikan bahwa Pemilu tidak merusak kedamaian yang telah dibangun dengan susah payah.
Dalam menyikapi wacana pemakzulan Presiden, pesan dari para tokoh bangsa sangat jelas: keutuhan bangsa harus menjadi prioritas utama.
Dalam meningkatnya tensi politik saat ini, semua kelompok diharapkan dapat berpikir jernih, menimbang kepentingan yang lebih besar, yaitu persatuan dan kerukunan.
Masyarakat juga diingatkan agar bijak dan tidak mudah terprovokasi dalam menilai situasi yang kompleks ini.