Rocky Gerung Ungkap Rekam Jejak Pemilu Jokowi: Kehancuran Etika Politik Terbongkar!

Tangkap layar
Sumber :
  • Youtube rocky gerung official

Siap –Dalam sebuah era di mana kritikan politik menjadi sorotan utama, pengamat politik senior Rocky Gerung melalui saluran YouTube resminya mengungkapkan pandangan tajam terhadap Jokowi

Presiden Jokowi Bersiap akan Mudik, Pemkot Solo Akui Belum Ada Rencana Penyambutan

Dalam video berdurasi panjang, Rocky mengkritik dugaan pengendalian Pemilu untuk memenangkan Gibran sebagai Wakil Presiden.

Menariknya, Rocky mengacu pada prinsip "terbalik" dan menyoroti angka korupsi yang tinggi di Indonesia. 

Jawara Betawi Ultimatum Preman yang Serbu Diskusi Diaspora FTA: Ini Macannya Belum Bangun

"Dengan indeks korupsi 33 dari 100, Rocky mengajak publik untuk berpikir terbalik bahwa semua curang kecuali dibuktikan sebaliknya," kata Rocky Gerung

" Poin ini dihubungkan dengan pemilu, menggambarkan potensi kecurangan sebagai bagian dari politika kekuasaan", ungkapnya

Hasil Survei 85 persen Masyarakat Puas Atas Kinerja Jokowi

Rocky juga mencermati peran Jokowi, yang menurutnya merangkap sebagai Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan bahkan Jaksa Agung. 

Dengan satirnya, Rocky menyebut Jokowi sebagai "pemimpin" sekaligus penentu kemenangan, menyiratkan keragaman peran yang terlalu besar.

Dalam konteks kekinian, Rocky membahas peristiwa di Bekasi yang menunjukkan arogansi pejabat yang secara terbuka mendukung pasangan tertentu

Dia menyoroti foto-foto para pejabat lokal dengan seragam dukungan, menciptakan suasana yang meragukan integritas Pemilu.

Rocky mengecam tindakan pejabat yang, meski mengetahui potensi kecurangan, tetap setia pada perintah atasan.

 Dia bahkan menyebut fenomena ini sebagai "festival arogansi.

" di mana pameran kekuasaan menjadi lebih penting daripada prinsip keadilan," ungkapnya

Pada akhirnya, Rocky menggambarkan persiapan terencana untuk Pemilu 2024, termasuk penunjukan pejabat tanpa legitimasi yang cenderung patuh pada yang mengangkatnya. 

Dia memaparkan bagaimana para pejabat terpilih selama dua tahun dipersiapkan untuk mendukung penguasaan rezim.

Namun, dalam nada optimis, Rocky menyebut perubahan yang mungkin terjadi. 

"sinyal-sinyal dari internal PDIP yang menunjukkan kesadaran akan kecurangan, serta kolaborasi antara civil society dan elit politik di oposisi,"ungkapnya

Rocky meyakinkan bahwa keajaiban sejarah akan terjadi ketika etika kembali mengalahkan politik, dan kesadaran akan kebenaran memimpin jalan.