Berkaca dari Jakarta, Pengamat Tata Kota Berikan Nilai 5 untuk Anies: Memalukan!

Azas Tigor soal kinerja Anies di Jakarta
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pengamat tata kota dari Forum Warga Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, memberikan penilaian yang cukup nyelekit terhadap Anies Baswedan.

Pede Tantang Petahana Depok, Elektabilitas Supian Suri Tembus 50 Persen

Dalam hal ini, Azas Tigor mengoreksi kinerja Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017 hingga 2022, lalu.

Penilaian ini muncul sebagai respon Azas Tigor terhadap pernyataan Anies Baswedan yang memberikan nilai 11 dari 100 kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. 

Sindir PKS Dapat Kursi Ketua DPRD DKI Masih Ambil Posis Cawagub, PKB Sodorkan Kaesang Duet Anies

Azas Tigor berpendapat, salah satu faktor yang membuat Anies mendapatkan nilai buruk karena banyaknya program yang gagal dijalankan. 

Salah satunya adalah janji kampanye untuk membangun rumah dengan uang muka (DP) sebesar 0 rupiah.

Langkah PKS Secara Pribadi Mengusung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta Disebut PKB Keputusan Blunder

"Kalau lihat pengalaman Jakarta, apa yang Pak Anies selama jadi gubernur itu banyak juga program-program yang nggak jalan. misalnya rumah DP 0 rupiah," katanya dikutip pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Tentang janji tersebut, kata Azas Tigor, Anies mengurangi target penyediaan rumah DP0 rupiah dari 232.214 unit menjadi hanya 9.081 unit berdasarkan Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026. 

Ia juga menyoroti polemik Kampung Susun Bayam yang tidak dapat dihuni oleh warga karena masalah tarif sewa yang tinggi.

Dirinya berpendapat, bahwa Anies telah salah menugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Itu berarti harga sewa yang harus diberikan kepada warga tidak dapat menggunakan subsidi. 

Menurut Azas Tigor, hal itu adalah bukti, bahwa Anies hanya berbicara tanpa tindakan nyata.

Tigor juga mengkritik prioritas yang dipilih oleh Anies selama kepemimpinannya, terutama dalam mengatasi masalah lalu lintas macet dan banjir di Jakarta. 

Ia merasa bahwa tidak ada program baru yang telah diperkenalkan untuk menyelesaikan masalah ini. 

Meskipun ada proyek MRT yang sudah ada sebelum Anies menjabat dan hanya diresmikan olehnya, tidak ada inovasi yang nyata dalam transportasi publik.

Menurut Tigor, banyak langkah yang diambil Anies selama masa jabatannya terkesan sebagai kosmetik semata, dengan klaim dan janji yang belum diwujudkan. 

Contohnya adalah proyek pembebasan Sungai Ciliwung yang telah diselesaikan oleh pejabat pelaksana tugas sebelum Anies, dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada masa jabatannya yang lima tahun.

Lebih lanjut, Tigor juga menyoroti kekalahan Anies dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait masalah Kali Mampang. 

Pengadilan memerintahkan Anies untuk membersihkan sungai tersebut, yang dianggap sebagai kegagalan dan kejadian memalukan bagi seorang gubernur.

"Terus banjir yang di Mampang itu kan digugat, Anies dihukum harus bersihin kali. Kan memalukan gubernur disuruh bersihin kali. Sumur resapan juga, banyak mobil malah kejeblos. Jadi Anies (nilainya) 5 per 100 lah," katanya.

Sebagai hasil dari evaluasi ini, Azas Tigor memberikan Anies Baswedan nilai 5 dari 100, mencerminkan pandangan yang sangat negatif terhadap kinerja mantan Gubernur Jakarta selama periode kepemimpinannya. 

Menurutnya lagi, penilaian ini akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemilih dalam menilai rekam jejak para kandidat dalam pemilihan yang akan datang.