Budiman Sudjatmiko Pernyataan JK Dinilai Tidak Relevan dalam Diplomasi Modern
- Istimewa
Siap –Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai kepala negara yang ditonjok sebagai hal tidak relevan dalam diplomasi modern.
“Rupanya Pak JK tidak memahami bahwa tak pernah ada pemimpin negara yang tonjok-tonjokan di depan umum, atau bahkan ruang tertutup.” terang Budiman saat ditanya melalui sambungan seluler bersama wartawan siap viva
Menurut Budiman, pemimpin dunia, termasuk Amerika Serikat dan China, menunjukkan persaingan tapi tetap bersahabat dalam diplomasi mereka.
Ia menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak pernah terjadi dalam sejarah diplomasi sebelumnya.
"Bung Karno sering kali menggunakan kata 'sontoloyo' dalam pidatonya terhadap negara-negara barat, namun tidak pernah ada tindakan tonjok-menonjok dengan Presiden AS," ungkap Budiman.
Budiman lebih lanjut menjelaskan bahwa pemimpin dunia saat ini cenderung mengedepankan sikap elegan dalam persaingan global.
"Sikap elegan antar pemimpin negara sangat dihargai, karena pada akhirnya, yang dihargai adalah kekuatan dan daya tawar negara-negara yang mereka pimpin," tambahnya.
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengibaratkan pemimpin sebagai sopir kendaraan, menyarankan agar publik memilih pemimpin yang tidak emosional.
Budiman menegaskan bahwa pernyataan Kalla tidak relevan dengan realitas diplomasi saat ini, yang lebih mengutamakan dialog dan sikap elegan dalam berinteraksi dengan negara lain.
Berita ini mencerminkan pandangan kritis Budiman Sudjatmiko terhadap pernyataan JK, menyoroti perubahan paradigma diplomasi menuju sikap yang lebih elegan dan kolaboratif dalam konteks global.