Depok Kota yang Tersembunyi, Kisah Negara Mini dengan Presidennya yang Dilupakan

Siap –Depok, sebuah kota setingkat kotamadya di Jawa Barat, memiliki sejarah yang mencengangkan yang belum banyak diketahui oleh publik. 

Sebelum menjadi bagian Jawa Barat, Depok pernah menjadi negara tersendiri pada abad ke-17 yang dipimpin oleh saudagar Belanda, Cornelis Chastelein

Dengan membeli tanah seluas 12,44 km2 pada akhir abad ke-17, Chastelein membentuk wilayah administratif dengan pemerintahan sendiri. 

Hutan belantara yang dikerjakan oleh budak-budak dari berbagai suku daerah membentuk Depok seperti yang kita kenal sekarang

Ternyata, Depok memiliki presiden pertama pada tahun 1913, dengan sistem pemerintahan demokratis yang dipilih oleh rakyat.

Namun, presidennya seperti Gerrit Jonathans, Martinus Laurens, Leonardus Leander, dan Johannes Matjis Jonathans, terlupakan dalam sejarah

Presiden pertama Depok, Gerrit Jonathans, hanya menjabat selama tiga tahun. 

Pemerintahan setelahnya terdiri dari tiga presiden yang juga tidak memiliki catatan terperinci.

Tetapi, sistem demokrasi yang mereka terapkan unik, tanpa jabatan wakil presiden

Chastelein, penganut Katolik taat, meninggalkan warisan berupa lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian kepada budak-budaknya sebelum meninggal pada 28 Juni 1714. 

Khawatir terjadi perebutan kekuasaan, Jarong van Bali ditunjuk untuk memimpin mereka setelah kemerdekaan

Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1952, mengakhiri masa pemerintahan presiden terakhir, Matijs Jonathans. 

Meskipun usianya sebagai kotamadya baru 24 tahun, sejarahnya mencapai lebih dari tiga abad sebelum menjadi bagian dari Jawa Barat, Indonesia. Kota ini telah merdeka sebelum Indonesia

Dengan cerita unik ini, Depok mengukir sejarahnya sendiri sebagai kota dengan masa lalu yang penuh misteri, negara mini dengan presidennya yang dilupakan, dan sebuah perjalanan yang menarik dari hutan belantara menjadi kota metropolitan