Simulasi Pilpres 2024: Rocky Gerung Beberkan Fakta Pahit, Jokowi Lakukan Kecurangan Tolak Ganjar!

Kolase foto
Sumber :
  • Youtube rocky gerung official

Siap –Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras simulasi pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang digelar di Berbagai Daerah.

Gibran Lakukan Blusukan ke Rumah Warga dan Pasar, Heru Budi Ungkap Permasalahan di Jakarta

Menurutnya, simulasi tersebut menunjukkan bahwa Joko Widodo (Jokowi) dan kelompoknya tidak terima jika Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres).

"Ini kan semacam kisi-kisi, kan KPU suruh kasih kisi-kisi kan. Jadi kira-kira begitu mungkin pesan Jokowi, 'Udahlah itu Ganjar itu biar kita kerjain dulu, disakiti dulu hatinya itu Ibu Mega supaya ini kan balas dendam yang dibuat lucu sebetulnya dan manipulasi macam ini itu khas politik Indonesia tuh enggak enggak mau terang-terangan tapi melalui simulasi," kata Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya, Sabtu 6 Januari 2024

Respon Jokowi Atas Putusan DKPP Berhentikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Keppres Belum Masuk

Rocky menilai, simulasi pilpres ini hanya melibatkan dua paslon, yaitu Prabowo Subianto-Gibran dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Padahal, sesuai dengan hasil pengundian nomor urut capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada tiga paslon yang akan bertarung di pilpres 2024, yaitu Anies-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD

PKB Sebut Ridwan Kamil Nggak Ada Nama di Jakarta, Elektabilitas Anies Belum Ada yang Ngalahin

"Jadi ini kecurangan yang absurd juga kan. Jadi kita anggap memang segala jenis tipe kecurangan memang direncanakan oleh istana tuh. Jadi kita bisa sebut bahwa simulasi ini membongkar skenario kecurangan lah gitu ya," kata Rocky.

Rocky juga menilai, simulasi pilpres 2024 menunjukkan bahwa Jokowi dan kelompoknya ingin menghabisi Ganjar di putaran pertama. 

Hal ini karena Anies dianggap lebih mudah dikalahkan di putaran kedua.

"Jadi ini semacam perang urat saraf lah gitu ya. Dengan cara semacam ini apalagi kan kemudian juga sudah muncul semacam kesemahaman, kan lawan musuh begitu. Ini apakah bukan malah makin memperkuat perlawanan dari kubu PDIP, dalam hal ini Ibu Megawati dengan cara semacam ini gitu," kata Rocky.

Rocky menilai, simulasi pilpres 2024 merupakan pukulan telak bagi Jokowi dan kelompoknya. 

Hal ini karena simulasi tersebut menunjukkan bahwa Jokowi dan kelompoknya sudah mulai frustasi menghadapi perlawanan dari PDIP dan Ganjar.

"Dua kemungkinan, pertama ini semacam pengakuan tidak resmi dari mereka bahwa ya pemilu itu memang dua putaran dan kita tahu semua bahwa itu pasti dua putaran. Kalau kalau satu putaran dan yang menang Prabowo-Gibran itu ya pasti curang. Bahkan malah banyak yang percaya kalau satu putaran berarti Prabowo-Gibran yang tersingkir gitu. Jadi yang menang Anies- Muhaimin yang kedua. Mereka kelihatannya sudah mulai memilih lawan gitu yang akan dipilih untuk kalau masuk putaran kedua itu Anies gitu. Jadi dengan tidak menghitung Ganjar dan Mahfud saya kok melihatnya ada dua kemungkinan seperti itu," kata Rocky.

Rocky berharap, simulasi pilpres 2024 akan menjadi momentum bagi PDIP untuk semakin memperkuat dukungan terhadap Ganjar.

"Jadi sebetulnya apapun yang didesain kita tahu bahwa kekuasaan itu mengarahkan politik ini untuk kemenangan siapa yang akan bisa menyelamatkan Jokowi kan. Kan cuman itu dasar pikiran kita kan. Jadi enggak ada lagi cerita analisis yang rumit-rumit statistik atau survei opini publik. Desainnya sudah ditentukan dari awal bahwa Jokowi harus diselamatkan. Oleh karena itu yang harus memenangkan pertarungan ini adalah anaknya Jokowi. Enggak mungkin Jokowi minta dijamin oleh Prabowo misalnya secara absolut. Kan Pak Prabowo juga adalah orang yang kalau dia menang dia akan mengikuti juga arah popularitasnya tuh. Enggak mungkin dia menolak tekanan publik misalnya. Itu satu-satunya yang mungkin bisa deal dengan Pak Prabowo ya pasti Jokowi sendiri melalui Gibran kan. Cuman itu. Tapi itu pun bukan jaminan," kata Rocky.