Kritik Simbolik Raden Saleh untuk Gubernur Jenderal Daendels dan Jalan Raya Pos
- www.rijksmuseum.nl
Sementara, tangan kanannya menggenggam sebuah teleskop. "Instrumen presisi, kemahatahuan, dan jarak," tulis Katherina Achmad pada Kiprah, Karya, dan Misteri Kehidupan Raden Saleh, Perlawanan Simbolik Seorang Inlander.
Teropong merupakan simbol Daendels sebagai penguasa leluasa memantau dari kejauhan pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan, lalu mengutus mandor bila terjadi masalah di lapangan.
Di belakang HW Daendels, Raden Saleh menampilkan panorama 'megaproyek' Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan sepanjang lebih-kurang seribu kilometer, selama dua tahun (1808-1810), dengan memakan korban 12.000 jiwa.
Raden Saleh tercatat melukis Daendels sebanyak tiga kali.
Pertama, pada 1838, ia melukis 'Tuan Guntur' dari hasil membidik tajam miniatur HW Daendels karya seniman Prancis, SJ Rochard.
Ia cermat melihat garis, lekukan, dan perbandingan ukuran miniatur. Melahap sisi demi sisi.
Belum puas. Ia lantas meminta sebuah seragam marsekal Prancis dari masa Napoleon untuk dikirim ke Den Haag, tempat ia menempuh pendidikan magang seni di bawah asuhan Cornelis Kruseman.