Ketika Prabowo Pimpin Kopassus Selamatkan Sandera Mapenduma

Krisis Sandera Mapenduma ulah dari OPM.
Sumber :
  • garudamiliter

Siap – Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Letjen Prabowo Subianto ditunjuk menjadi komandan untuk menyelesaikan krisis Mapenduma, Papua, pada 8 Januari 1996.

Projo Dijadwalkan akan Menggelar Kongres Pada Akhir Tahun , Bakal Jadi Partai dan Jokowi Ketum?

Saat itu, Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin Kelly Kwalik menyandera 26 anggota World Wildlife Fund (WWF).

Palang Merah Internasional yang diminta OPM menjadi mediator dengan pemerintah berhasil membebaskan 15 orang Indonesia.

Prabowo Singgung Media Mainstream yang Dimiliki Segelintir Orang Tanya Perspektifnya Condong Kemana

Sisanya empat orang Inggris, dua Belanda dan lima Indonesia, masih disandera.

Awalnya pada 8 Mei, OPM berjanji akan membebaskan semua sandera, tetapi Kelly dan anak buahnya ingkar.

Diundang sebagai Pembicara Qatar Economic Forum, Prabowo Ungkap Alasannya Jadi Presiden Indonesia

Mereka menuntut sandera ditukar dengan kemerdekaan Papua, membuat Palang Merah Internasional menarik diri dan memberikan kesempatan TNI-AD melakukan operasi pembebasan.

Pada 9 Mei, Kopassus bergerak memasuki daerah lokasi penyanderaan, tetapi menemukan desa itu sudah kosong.

Tak hanya itu, terjadi kecelakaan helikopter yang menewaskan lima personel tentara Kopassus.

Setelah melakukan pengintaian, TNI mengetahui OPM kembali ke desa itu pada 15 Mei.

Kopassus pun langsung menyusun strategi pembebasan sandera.

Sayangnya, dua orang terbunuh oleh para penyandera dan sembilan selamat.

Dari pihak OPM, delapan anggota mereka tewas dan dua lagi berhasil ditangkap hidup-hidup.

Ada kontroversi dari dunia internasional perihal penggunaan helikopter sipil yang dianggap mengelabuhi OPM.

Seluruh para peneliti WWF baru benar-benar berhasil dibebaskan dan dievakuasi 16 Mei 1996, setelah hampir empat bulan lebih menjadi sandera pedalaman Papua.