Keras, Jubir Gerak 98 Sebut Prabowo Tak Paham Akar Konflik Papua
- Istimewa
Siap –Juru Bicara GERAK 98 Papua, Sandra Caya Bin Thahir, mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, atas penyelesaian konflik di Papua yang tercabut dari sejarah, identitas, politik, hak asasi manusia (HAM) Pembangunan manusia dan hanya mengulang-ulang narasi lama, tidak sesuai dengan realitas di lapangan.
"Prabowo mengabaikan sejarah dan konteks politik Papua. Penyelesaian konflik saat ini harus mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Papua, serta pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan," ujar Sandra dalam keterangan tertulisnya.
Karena menurut Sandra, Prabowo tidak memberikan solusi yang jelas dan konkret untuk menyelesaikan konflik tersebut, selain menawarkan dialog dan penyelesaian politik yang damai serta tidak dijelaskan pula bagaimana format dan mekanismenya. Selain itu, kata Sandra,
Prabowo juga tidak konsisten dengan pendekatannya, karena di satu sisi ingin pendekatan yang halus, tetapi di sisi lain mendukung pendekatan militeristik dan represif operasi terbatas yang selama ini tidak efektif dalam menyelesaikan konflik.
Hal tersebut menurut Sandra, justru memperparah situasi dan menimbulkan korban jiwa, kerusakan, dan trauma di kalangan masyarakat sipil. Untuk itu kepemimpinan berikutnya perlu mengedepankan nilai-nilai demokratis dalam pendekatan penyelesaian konflik,
"Kami mengingatkan Prabowo bahwa Papua adalah bagian integral dari Indonesia, dan masyarakat Papua adalah saudara kita yang harus kita hormati dan sayangi. Kami juga mengingatkan masyarakat bahwa konflik di Papua adalah masalah kita bersama, yang harus kita selesaikan dengan cara yang damai, demokratis, dan berkeadilan," katanya.
Untuk itu, lanjut Sandra, pihaknya mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang dapat menjamin kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kedaulatan, dan rasa hormat dunia internasional terhadap negara ini.