Habib Bahar Sentil Elit Politik yang Jadi Bintang Iklan Wudhu: Aki-aki Mendadak Santri!

Habib Bahar sentil elit politik jelang pemilu
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah, Habib Bahar Smith kembali melontarkan sindiran yang cukup menohok, tentang modus-modus yang digunakan sejumlah elit politik saat musim kampanye.

inDrive Luncurkan Jaket dan Helm Terbarunya lewat Kampanye #inDriveJalanKemBALI

Menurut dia, banyak dari mereka akan menghalalkan segala cara demi meraih simpati. Salah satunya adalah mendadak agamis. 

"Jadi musim pilpres begini, tim sukses - tim sukses, istri-istrinya pada pakai jilbab," tuturnya dikutip dari tayangan chanel YouTube Pecinta Ahlul Bait baru-baru ini.  

DPR Sepakat Pilkada Gunakan Sirekap, KPU Klaim Akurasinya Sempurna

"Yang laki-lakinya, yang calon-calonnya, tim suksesnya, partai-partai pendukungnya, pakai baju koko, pakai sarung, kalaupun sarungnya kebalik-balik. Pakai peci masuk masjid, butuh sama habaib, sowan ke ustad, kiai, ulama kalau ada maunya doang," sambung dia.

Tak hanya itu, Habib Bahar juga menyinggung adanya politikus yang mendadak jadi bintang iklan wudhu.

2 Wasiat Menggelegar Habib Bahar untuk Presiden Jokowi Jelang Akhir Jabatan: Minta Maaflah

"Ada lagi yang jadi bintang iklan wudhu. Aki-aki, aki-aki. Jadi bintang iklan wudhu saudara-saudara, mendadak taqwa, mendadak santri, mendadak Islami," tuturnya dihadapan ribuan jamaah yang hadir.

Menurut Habib Bahar, kebanyakan dari mereka akan mendadak agamis saat pemilu saja.

"Jadi taqwanya, Islaminya, santrinya, itu kalau lagi pemilu aja. Habis pemilu, hilang pemilu, hilang taqwanya, hilang bajunya, hilang janji-janjinya kepada rakyat, masyarakat, dan bangsa Indonesia," tegasnya dengan suara lantang. 

"Ini namanya pejabat-pejabat b****, pejabat-pejabat biadab," sambungnya.

Tak hanya itu saja, Habib Bahar juga menyinggung sederet janji-janji yang biasa digaungkan sejumlah elit politik untuk menggaet hati rakyat. Menurutnya, itu semua bohon.

"Berjanji kepada rakyat, saya berjanji, bahwasanya akan memakmurkan rakyat. Saya akan mensejahterakan rakyat. Saya akan berbuat adil kepada rakyat," kata Bahar menirukan omongan sejumlah elit politik yang berkampanye.

Bahkan, kata pendakwah asal Manado itu, banyak juga dari mereka yang berjanji tak akan mengambil gaji sebagai trik kampanye.

"Saya tidak akan makan gaji, saya sebagai presiden, sebagai gubernur, sebagai wali kota. Iya gobxxx, berapa gaji kalian. Gaji kalian cuma Rp 40 juta, Rp 60 juta. Kalian enggak makan gaji kalian, tapi kalian makan ratusan triliun uang rakyat," kata Bahar dengan suara menggelegar. 

"Kalian biadab, kalian bohongin rakyat, kalian makan uang rakyat. Kalian bikin rakyat susah, rakyat kelaparan, bikin menderita. Yang makmur bukan rakyat, yang makmur investor-investor China, investor asing, kita jadi budk di negara kita sendiri," timpalnya lagi dengan nada emosi.