Ketika Pelajar Tunas Global Kasih Bocoran ke Wali Kota Depok soal RTH di Mall
- siap.viva.co.id
Siap – Ruang terbuka hijau atau RTH untuk publik di Kota Depok tercatat belum memenuhi standar nasional. Dari total ideal 20 persen, saat ini baru tersedia sekira 11 persen.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat menghadiri agenda Gebyar MyDarling@School di Sekolah Tunas Global, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa, 19 Desember 2023.
Ia menerangkan, hal ini tentunya menggugah semua pihak untuk perhatian kepada lingkungan hidup. Sebab, menurutnya semakin hari terasa efek yang dirasakan, cuaca semakin terik.
Atas dasar itulah semua pihak harus memberi perhatian lebih terhadap isu lingkungan.
"Maka saya sampaikan, walaupun misalnya besok terjadi hari kiamat dan kita masih punya satu biji yang bisa kita tanam, maka tanam lah. Karena ini akan menjadi saksi bagi kehidupan kita, bahwa kita juga peduli terhadap lingkungan hidup," katanya.
Idris juga mengatakan, Kota Depok ini belum memenuhi standar nasional untuk RTH.
"Kita diminta RTH kita untuk publik itu sebanyak 20 persen. Kita baru 11 persen dari 20 persen. Karena memang banyak bangunan-bangunan yang memang perlu perhatian kita, agar mereka juga ada ruang-ruang terbuka yang harus diperhatikan," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Idris mengaku bersyukur masih banyak pihak yang sadar dan cinta akan lingkungan. Salah satunya adalah Sekolah Tunas Global, Depok.
"Makanya saya bersyukur tadi dapat informasi dari pak Ade dan guru-guru di sini, bahwa anak-anak ibu, sempat melakukan penelitian, kunjungan ke taman, kota termasuk mall, termasuk juga sektor publik untuk menghitung ruang terbuka hijau di area itu," tuturnya.
Menurut Idris, ini sangat penting untuk memacu pelaku usaha juga perhatian kepada lingkungan hidup. Sehingga diharapkan kedepannya ruang terbuka hijau di kota ini akan bertambah.
"Alhamdulillah juga, setiap tahun sekolah adiwiyata, yakni sekolah yang peduli lingkungan hidup di Kota Depok semakin bertambah. Dan alhamdulillah pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada 26 sekolah di Kota Depok sebagai sekolah adiwiyata," ujarnya.
"Untuk itu kami ucapkan ribuan terima kasih, Sekolah Tunas Global ini salah satu juga sumbangsih kontribusi yang nyata, yang real untuk pemerintah Kota Depok," sambungnya.
Lebih lanjut Idris mengatakan, terkait dengan lingkungan hidup Depok kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
"Yakni penghargaan terhadap taman, dua taman kota ya ini penghargaan nasional. Alhamdulillah nominasi di kota depok ini ada dua taman yang dinilai terbaik secara nasional, yaitu Taman Jatijajar dan Taman alun-alun Kota Depok yang ada di GDC."
Tak berhenti sampai disitu, Idris juga mengatakan, bahwa tahun ini pihaknya menargetkan taman alun-alun hutan kota yang ada di Sawangan, seluas 2 hektar selesai di tahun ini.
"Jadi di sana ada nuansa hutan kotanya, di sana ada jembatan gantungnya karena menghubungkan dua kecamatan oleh satu setu yang disebut dengan Situ Tujuh Muara. Insya Allah bulan bulan Desember sudah selesai untuk taman alun-alun hutan kotanya," tutur dia.
Sedangkan jembatannya ini baru dibangun pada Januari Februari dan ditagetkan rampung pada April 2024.
"Ini di samping setiap kelurahan kita punya taman ya. Dari sebanyak 63 kelurahan hanya ada dua yang belum ada untuk taman tingkat kelurahan, tetapi ada taman taman sekitar 26 taman RW, setingkat RW," ujarnya.
"Selebihnya taman kelurahan dan taman-taman kota. Itu informasi tentang bagaimana kita perhatian kepada lingkungan hidup," jelasnya lagi.
Sementara itu, Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi Syaeful Rachman mengatakan, bahwa Gebyar MyDarling@Schoo ini merupakan agenda setahun sekali yang rutin dilakukan.
"Tujuannya kegiatan ini agar masyarakat sadar lingkungan, minimal di sekolah. Temanya setiap tahun berubah-ubah, kadang tema kesehatan kadang-kadang kesadaran hukum dan aturan. Kadang-kadang juga tentang olahraga dan sebagainya," kata dia.
Nah pada kali ini, lanjut Eppi, temanya adalah kelestarian. Teksnya atau jargonnya adalah, satu bumi hanya perlu satu misi.
"Yaitu menghormati, rawat dan selamat. Dengan menghormati bumi, dengan merawat bumi insya Allah kita kedepannya akan selamat, kira-kira itu," jelasnya.
Dalam kegiatan internal itu, kata Eppi, pihaknya selalu berusaha mengajak orang luar.
"Jadi untuk bahasa Jawanya tepuk tular, kita memberikan manfaat-manfaat untuk keluar antara lain dengan membuka perlombaan, dan lain sebagainya."
Sebagai informasi, pada event tersebut, total ada 17 grup yang ikut serta dalam Gebyar MyDarling@School 2023 dari Sekolah Nasional Plus (NP) Tunas Global Depok.
Kegiatan yang mengusung tema Masyarakat Sadar Lingkungan di Sekolah tersebut, digelar dua lomba.
Di antaranya, Kindergarten Vocal Group Competition (KVGC) untuk jenjang pendidikan TK dengan ada sembilan peserta.
Kemudian, Student Bucket Percussion Competition (SBPC) untuk jenjang pendidikan SD dengan ada delapan peserta. Ini adalah lomba dengan skala peserta hingga se-Jabodetabek.