Kritik Keras Sekjen PDIP terhadap Kebijakan Utang Prabowo Pada Saat Indonesia di Masa sulit
- Istimewa
Siap –Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Menteri Pertahanan dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang meningkatkan utang negara di tengah tantangan berat yang dihadapi Indonesia.
Dalam konferensi di Kantor DPP PDIP, Hasto menyoroti situasi ekonomi sulit akibat harga bahan pokok yang melonjak.
"menyayangkan keputusan Prabowo menambah utang hingga 386 triliun untuk beli alutsista, padahal tantangan kita adalah perang melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan," ujar Hasto.
Menurut Hasto, debat perdana Pilpres 2024 mengonfirmasi kualitas kepemimpinan Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3.
Ganjar dianggap mampu menjawab pertanyaan sesuai kebutuhan rakyat dengan kedewasaan dan tanpa emosi. PDIP pun melakukan rapat konsolidasi pasca-debat, di mana kader-kader bangga atas performa Ganjar.
"Hari ini kami konsolidasi dengan DPD dan DPC seluruh Indonesia. Kader PDIP bangga atas hasil debat pertama," ungkap Hasto.
Dalam situasi yang penuh tantangan, PDIP menegaskan dukungannya pada Ganjar Pranowo sebagai capres yang menawarkan solusi konkret.