Usai Jumatan, Ulama dan Tokoh Jatim Ancam Geruduk Markas Ormas Manguni: Kita Perangi!
- Istimewa
Siap – Sejumlah ulama dan tokoh Jawa Timur (Jatim) bakal menggelar aksi bela Palestina di Surabaya. Selain itu, mereka juga siap menggeruduk markas ormas Manguni pada Jumat, 15 Desember 2023.
Adapun aksi bela Palestina tersebut dijadwalkan berlangsung usai shalat Jumat, atau sekira pukul 13:00 WIB.
Ada dua tuntutan dalam aksi tersebut, yakni mendukung kemerdekaan Palestina serta mendesak pembubaran ormas Manguni.
Hal itu diserukan oleh Aliansi Ulama dan Tokoh Jatim dalam sebuah video yang beredar di media sosial, seperti yang diunggah akun Twitter @Humairah_922 dikutip siap.viva.co.id.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wahai segenap umat Islam anak bangsa terutama yang ada di Jawa Timur ataupun di Indonesia ayo kita hadir sukseskan aksi damai bela Palestina dengan tujuan yang kedua, bubarkan ormas radikal Manguni pendukung Israel," kata salah seorang ulama dalam video itu.
Menurut mereka, ormas Manguni layak dibubarkan karena bertentangan dengan cita-cita bangsa Indonesia yang menolak keras, segala bentuk penjajahan, termasuk yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
"Kita akan mulai aksi kita di depan gedung Grahadi Kota Surabaya Jawa Timur dan insya Allah kita longmarch menuju kantor penghina bangsa Indonesia laskar Manguni, kita bubarkan dan kita perangi siapapun yang mendukung penjajahan yang berarti pula juga menentang keberadaan bangsa Indonesia," tegasnya.
"Siap kita mendukung Palestina?" tanya ulama itu.
"Siap, takbir, Allahuakbar," teriak sejumlah orang yang ada disekitarnya.
Sebagaimana diketahui, ormas Manguni telah menjadi sorotan pasca terjadinya bentrok di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Sabtu, 25 November 2023.
Ormas tersebut diduga sebagai pendukung Israel yang melakukan serangan terhadap peserta aksi damai bela Palestina di Kota Bitung.
Terkait kejadian itu, polisi telah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka. Situasi di kota itu pun telah berangsur kondusif, lantaran dua belah pihak sepakat untuk damai. Kendati demikian, polisi memastikan proses hukum tetap berlanjut.
