Dukung Petani Lokal, Ini Instruksi Presiden Jokowi untuk Kementan hingga TNI

Presiden Jokowi instruksikan Kementan hingga Babinsa dukung petani
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak guna melakukan pembinaan penyuluh pertanian di berbagai daerah. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi guna meningkatkan kualitas pangan di Indonesia. 

Tim U-16 Indonesia Gagal ke Final ASEAN Boys Championship Setelah Dihajar Australia 3-5

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis pangan, dan ini terjadi di banyak negara lainnya. 

Menurut data yang dihimpun Presiden Jokowi, hal itu disebabkan banyak faktor, di antaranya pandemi, perang Ukraina dengan Rusia, perubahan iklim, el nino. Kekinian, soal konflik bersenjata yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Jadwal Pertandingan Tim U-16 Indonesia vs Australia ASEAN Boys U-16 Championship 2024

Sederet hal itu menyebabkan kelangkaan bahan dasar pupuk, peningkatan harga minyak dunia hingga gagal panen.

Namun demikian, Jokowi berjanji, pemerintah tak akan tinggal diam dengan kondisi ini. 

Euro 2024: Meski Bertabur Pemain Bintang, Belgia Tersungkur di Grup E Usai Dikalahkan Slovakia

Ia telah menginstruksikan Mentan Andi Amran dan jajaran Kementan untuk berjuang semaksimal mungkin, guna mendongkrak kinerja kaum petani. Salah satunya fokus penanganan pupuk.

"Urusan pupuk akan menjadi fokus Kementan. Mentan akan mengkontrol supply pupuk akhir Desember 2023 hingga awal Januari 2024. Subsidi pupuk akan kami tambah," janji Presiden Jokowi dihadapan puluhan ribu petani, penyuluh dan Babinsa di alun-alun Kajen Pekalongan, kemarin.

Pemerintah, kata Jokowi, ingin meningkatkan produksi pangan Indonesia. 

"Saya meminta para PPL, Babinsa dampingi para petani dalam menjalankan budidayanya sehingga produksi padi kita meningkat," pesan Jokowi.

Menanggapi titah tersebut, Mentan Amran menyebut bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia. 

Ia mengaku dulunya pernah menjadi PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan kembali menjadi Menteri Pertanian untuk bekerja bersama PPL membantu aktivitas produksi petani di ada lapangan.

“Saya ini dulu PPL, PPL adalah pelayan petani Indonesia, saya kembali (menjadi Menteri Pertanian) untuk anda, kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai keujung, kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah," ujar Mentan Amran.

Menurutnya, masalah utama dalam penurunan produksi adalah pupuk, keterbatasan alsintan serta kesulitan benih. 

"2019-2022 swasembada kita raih 2 kali dan menurun karena hadirnya elnino, tapi saat ini kita bersinergi untuk kembali meraih swasembada dalam waktu dekat."

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan, sehingga upaya peningkatan produksi tidak bisa dilakukan melalui langkah - langkah biasa.

Dirinya mengaku, saat ini tengah berupaya meningkatkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) yang total anggarannya mencapai Rp 260 miliar.

Biaya ini diharapkan dapat mendukung kerja penyuluh dilapangan secara lebih maksimal.

"Pertanian itu tidak perlu di perdebatkan tapi harus dikerjakan. Kita hadirkan solusi untuk kemajuan pertanian Indonesia," kata Mentan Amran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan sekitar 25.000 insan pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani baik petani millenial termasuk petani hutan, dan pemilik kios pupuk pertanian. Acara itu juga diikuti sejumlah Babinsa di Provinsi Jateng.

"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa." 

Setelah ini, kata Dedi, Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. 

"Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani serta Babinsa dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Jateng sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional," ucap Dedi.

Kementan Terus Bergerak

Setelah melakukan pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Tengah, kini Kementan) melakukan kegiatan serupa di  Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan ini dihadiri langsung Presiden RI Joko Widodo, Menko PMK, Menteri Pertanian, Panglima TNI, Anggota DPR RI, DPRD dan DPD, Plt Gubernur Jateng serta Bupati Pekalongan beserta jajarannya.

Agenda ini merupkan bentuk dukungan atas pentingnya peran penyuluh dan petani dalam peningkatan produktivitas pertanian khususnya produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Tengah untuk kebutuhan nasional.