Ormas Islam Cirebon Bersuara lantang Desak Pembubaran Laskar Manguni Pasca Aksi Berdarah di Bitung
- Istimewa
Siap –Forum Umat Islam Kota Cirebon bersama sejumlah organisasi masyarakat (ormas) menggelar audiensi di Kantor Kesbangpol.
Kepala Kesbangpol Kota Cirebon, Buntoro, menerima perwakilan untuk membahas insiden di Bitung, Sulawesi Utara.
Juru bicara ormas Islam, Reno Sukriano, menegaskan bahwa audiensi ini sebagai respons terhadap tragedi penyerangan yang melibatkan Laskar Adat, dikenal sebagai Brigade Manguni atau Laskar Manguni.
"Masyarakat Cirebon mendesak klarifikasi terkait keberadaan cabang organisasi tersebut di kota mereka," tegas Reno.
Reno menyoroti dua tuntutan utama, yakni pembubaran Laskar Manguni di Kota Cirebon dan kepatuhan terhadap peraturan luar negeri yang melarang pengibaran bendera Israel serta menyanyikan lagu kebangsaan Israel di wilayah Indonesia.
Menyikapi isu-isu terkait Israel, Reno menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah mempercepat kemerdekaan Palestina, sambil menekankan bahwa melibatkan Laskar Manguni di Kota Cirebon dianggap sebagai bentuk pelanggaran yang jelas.
Dalam konteks ini, masyarakat Cirebon mengajukan permintaan kepada Kesbangpol untuk menolak segala upaya perizinan atau pembuatan surat keterangan terdaftar bagi Laskar Manguni di wilayah tersebut.
Reno menandaskan bahwa organisasi tersebut dianggap radikal dan menentang kebijakan pemerintah dengan mengibarkan bendera Israel di NKRI.
Reno juga menyoroti perlunya perhatian dari aparat penegak hukum terkait organisasi radikal.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada berat sebelah dalam penanganan berbagai organisasi di Indonesia, seiring dengan penilaian terhadap pembubaran organisasi seperti FPI dan HTI.
Dalam penutup, jubir ormas Islam, Reno, meminta Pemerintah Kota Cirebon untuk menolak keberadaan Laskar Manguni.
Namun jika sudah ada, segera dibubarkan atau mencabut Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Laskar Manguni di Kota Cirebon.
Reno menekankan perlunya pertimbangan yang cermat dari aparat penegak hukum terhadap organisasi yang dianggap radikal di wilayah Cirebon.
