Ambisi Kekuasaan Organisasi PKK Banteng Ancam Demokrasi, Ungkap Strategi Licik yang Dimainkan

Organisasi banteng dan kelurahan
Sumber :
  • Akun social media x @DalamIstana

Siap –Huru-hara melanda pasca Pemilu Kelurahan saat Organisasi PKK Banteng, dipimpin oleh Mas Inton dan Aldi Tonggos, mengungkapkan ambisi gelap mereka untuk mengulang peristiwa kelam '98. 

Peresmian Gedung Baru Kelurahan Rangkapan Jaya, Sekda Kota Depok Optimis Tingkatkan Pelayanan Publik

Narasi demokrasi tercemar oleh tangan kekuasaan, dengan aktor-intelektual yang telah disiapkan untuk mempengaruhi opini publik melalui berbagai saluran informasi, difasilitasi oleh Sekjen organisasi Banteng, Mas Toto.

Pak Ubun, didukung oleh sejumlah Jendral Pensiun, memimpin pasukan *ROMLI* yang siap 24 jam menjaga posisi mereka dan bersiap untuk bergerak ke Ibu Kota Kelurahan pada waktu yang tepat setelah Pemilihan. 

Heboh! Kode Rahasia Jahat Partai Celana Cikrang yang Bakal Guncang Politik Wakanda, Untuk Pak Lurah

Namun, cuitan dari akun @DalamIstana mengungkap bahwa gerilya Tim Organisasi Banteng semakin intensif setelah pidato Ibu PKK Organisasi Banteng kemarin. 

"Gerilya Tim Organisasi Banteng ini semakin menjadi2 setelah Ibu PKK Organisasi Banteng kemaren pidato. Bagi mereka itu legitimasi utk cari sponsor gerakan"

Rahasia Tersembunyi! Strategi Tali Kusut Organisasi Banteng untuk Pemilihan Lurah 2024 Terkuak

Bagi mereka, pidato tersebut menjadi legitimasi untuk mencari sponsor gerakan mereka.

Ambisi kekuasaan dengan cara berdarah ini tampaknya tidak lebih baik daripada narasi Tim Hore Banteng yang mengklaim bahwa demokrasi tercemar oleh tangan kekuasaan. 

Pesannya jelas, jangan korbankan kepentingan banyak orang demi kepentingan segelintir elit yang berjuang untuk kursi kekuasaan.

Sementara generasi emas berharap pada kehidupan yang lebih baik, ekonomi yang meningkat, kebhinekaan yang semakin kuat, dan peluang kerja yang terbuka di masa depan, semua itu bisa sirna jika elit kelurahan terus mengorbankan "perang" demi ambisi kekuasaan. 

Semoga para penyintas '98 dapat memahami dampak positif dan negatif dari upaya jahat elit yang haus akan kekuasaan. Ingatlah, bangkit setelah krisis multidimensi '98 tidaklah mudah.