Dianggap Kurang Layak, Menu Makanan Penanggulangan Stunting di Depok Jadi Sorotan

Potret ilustrasi menu makanan
Sumber :
  • Istimewa

SiapProgram penanggulangan Stunting dengan pemberian menu makanan yang diklaim telah memenuhi syarat untuk balita kurang gizi di Depok menjadi sorotan.

Presiden Prabowo 'Ngamuk' Program Lapor Mas Wapres Dihentikan?

Pasalnya, menu makanan yang disajikan ternyata jauh dari ekspetasi walaupun telah menggunakan anggaran APBD Hingga miliaran rupiah.

Anggota DPRD Kota Depok Hamzah mengatakan bahwa pihaknya mendukung program tersebut dan harus terus berjalan, namun perlu diperhatikan menu yang disajikan juga.

Anggota Komisi X DPR Soroti Penurunan Anggaran Makan Bergizi Gratis, Khususnya di Papua

"Menu nasi dan kuah sop, berikut dua tahu kurang memenuhi syarat sebagai program penanggulangan stunting di Kota Depok," katanya, seperti dikutip Senin 13 November 2023.

Karena menurut Hamzah, anggaran yang digelontorkan oleh Dinas Kesehatan terkait program ini cukup besar dan program bagi-bagi makanan ini tidak bisa dilakukan per orangan.

Keras, Ketum Yayasan Governansi Nusantara Emas Ungkap Misteri Program Ketahanan Pangan

"Karena sumber dananya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD," katanya.

"Dalam anggaran Rp 18 ribu per pax tidak bisa dilakukan oleh Kader PKK, itu harus berbadan hukum, karena memakai anggaran APBD. Nah pertanyaannya siapa pihak ke tiga penyedia makanan untuk stunting?" sambung Hamzah.

Lebih lanjut Hamzah menuturkan, pemberian menu untuk penanggulangan program stunting itu dilakukan selama 28 hari dan diberikan semua di setiap RW yang ada di Kota Depok, kata Hamzah, dengan jumlah 925 RW, maka nilai anggaran yang dikeluarkan cukup besar.

Hal ini dianggap tak sebanding dengan menu yang disajikan.

"Andai saja per RW diberikan 20 makanan tambahan penanggulangan stunting, maka berapa banyak anggaran selama 28 hari kedepan yang keluarkan dari APBD," terangnya.

"Kalau menu hanya nasi putih, sayur sop atau sayur sawi dan tahu, berapa nilainya? Ini berpotensi menimbulkan kerugian uang negara miliaran rupiah. Teman-teman bisa menghitung semua," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengklaim bahwa makanan yang disajikan sudah memenuhi syarat.

"Makanan tambahan ini diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan agar balita dengan status gizi kurang terpenuhi," katanya seperti dikutip laman resmi web Pemkot Depok.

Ia mengatakan, bahwa pemberian makanan tambahan lokal tersebut sudah dilakukan secara serentak di seluruh kelurahan sejak Jumat 10 November 2023, hingga 8 Desember 2023 mendatang.

Dinkes melibatkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Ojek Cantik Menghantarkan Makanan untuk Balita Stunting (Ocan Bananas).