Gerindra Ungguli PDIP dalam Survei Elektabilitas: Coattail Effect Prabowo Subianto Membuat Perbedaan

Elektabilitas partai
Sumber :
  • Sumber: tvonenews

Siap –Partai Gerindra unggul atas PDIP dalam survei elektabilitas terbaru, dengan perbedaan tipis. Hasil survei ini diperoleh dari Indonesia Elections and Strategic (IndEX), yang dirilis pada Rabu 8 November 2023.

Tak Hanya Datang Menghadiri Pernikahan Putri Habib Rizieq, Anies Baswedan Diminta Jadi Saksi

Menurut Direktur Eksekutif IndEX Research, Vivin Sri Wahyuni, Gerindra berhasil mendapatkan efek coattail dari pencapresan Prabowo Subianto, yang merupakan bakal calon presiden (bacapres).

"Gerindra menikmati coattail effect dari pencapresan Prabowo, hingga akhirnya berhasil menyalip PDIP dan berada pada posisi unggul," kata Vivin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 9 November 2023.

Melibatkan Gen Z Begini Upaya PKB untuk Bisa Memenangkan Supian Suri di Pilkada Depok 2024

Survei ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara pencapresan dan dukungan terhadap partai pengusung, yang menunjukkan bahwa coattail effect berfungsi efektif.

Dalam pergeseran dukungan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) awalnya mendukung Ganjar Pranowo sebagai bacapres, namun kemudian beralih mendukung Prabowo.

PKB Sebut Ridwan Kamil Nggak Ada Nama di Jakarta, Elektabilitas Anies Belum Ada yang Ngalahin

Hal ini mengakibatkan peningkatan elektabilitas Prabowo, diikuti dengan kenaikan elektabilitas Gerindra sebagai partai pengusung utamanya.

Vivin menyatakan bahwa rivalitas antara PDIP dan Gerindra adalah hal yang menarik untuk diamati, terutama menjelang tahun politik 2024.

"Meskipun Prabowo dan Gerindra pernah menjadi lawan politik Jokowi dan PDIP pada dua pemilu sebelumnya, keduanya memiliki sejarah persekutuan yang erat dan saat ini sama-sama memerintah," ujarnya.

Sejarah hubungan antara PDIP dan Gerindra juga mencakup jalinan koalisi yang menghadirkan Jokowi di pentas politik nasional pada tahun 2012.

Namun, seiring berjalannya waktu, kedua kekuatan politik ini mengambil jalan berseberangan.

Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 mengubah dinamika politik, di mana Prabowo bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua, sementara Gerindra berubah dari oposisi menjadi pendukung pemerintah.

Kenaikan elektabilitas Prabowo juga didukung oleh dukungan dari partai-partai besar, seperti Golkar dan Demokrat yang bergabung ke kubu Prabowo.

Dengan konsolidasi ini, Gerindra mengintip peluang untuk menjadi partai terkuat, mengalahkan PDIP.

Hal ini menjadi tantangan serius bagi PDIP yang bertekad untuk mencetak hattrick atau memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024.

Rivalitas di antara kubu Ganjar dan Prabowo juga dipengaruhi oleh dinamika ini, karena kedua partai memiliki sejarah berkoalisi dan berupaya memengaruhi jalannya pemerintahan pasca-Jokowi.

Survei IndEX Research dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan melibatkan 1200 responden yang mewakili semua provinsi. 

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.