Peta Gotong Royong: Inovasi AI Indonesia Tiang Penolong di Musim Kemarau Basah

Peta Gotong Royong: AI jawab bencana lokal
Sumber :
  • Siap.viva/Petabencana.id

Siap – Indonesia kini meluncurkan Peta Gotong Royong, platform inovatif berbasis AI untuk memperkuat respons bencana masyarakat.

Blunder Coubis Jadi Sinyal Bencana Buat AC Milan Usai Thiaw Hengkang ke Newcastle?

Aplikasi ini hadir sebagai jawaban atas anomali cuaca, seperti musim kemarau basah yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai daerah meski memasuki musim kering.

Dengan ciri gotong royong digital, solusi ini memberi akses cepat dan efektif bagi warga dan relawan untuk berkolaborasi saat bencana.

Peringatan Dini BMKG: Waspada Malam Ini Depok Dilanda Cuaca Ekstrem, Berikut Daftar Lokasinya

Musim kemarau yang secara ekstrem tetap membawa hujan deras, berujung pada luapan Danau Tondano di Sulawesi Utara, banjir di tiga kabupaten Jawa Barat, serta longsor di Sumatra Utara.

Data BNPB mencatat lebih dari 600 bencana pada kuartal pertama 2025, sementara BMKG menyebut perubahan iklim menghalangi pola musim biasa.

Begini Rutinitas Warga Villa Pamulang Usai Diterjang Banjir

Kondisi ini menuntut respons alternatif yang cepat dan tepat.

Platform ini dibangun atas pengalaman PetaBencana.id sejak 2017—platform pemetaan bencana real-time terbesar di Asia Tenggara.

Lewat integrasi WhatsApp, Telegram, dan Facebook Messenger, masyarakat dapat melaporkan kebutuhan mendesak, menawarkan bantuan, dan melihat update kebutuhan secara langsung di peta interaktif.

Lebih dari sekadar data, Peta Gotong Royong mengubah unggahan acak di media sosial menjadi koordinasi tersusun dan terverifikasi, menjawab kekurangan sistem respons formal yang sering terlambat.

“Masyarakat harus diperlengkapi sumberdaya yang tepat untuk bertindak ketika bencana terjadi,” kata Direktur Yayasan Peta Bencana, Nashin Mahtani, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Juni 2025.

Aplikasi ini memfasilitasi gotong royong lokal dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

Bambang Surya Putra dari BNPB menambahkan bahwa tidak ada pemimpin tunggal dalam platform ini, melainkan sinergi semua pihak yang bekerja bersama.

Relawan pun memberi testimoni positif.

Indra Kurniawan, yang pernah menangani gempa Sukabumi 2022, mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut bisa menjadi jembatan buat masyarakat Indonesia.

"Meliputi warga, relawan, komunitas, sampai pemerintah; buat saling tahu, saling bantu, dan bergerak bersama," katanya.

Di sisi lain, PMI Deli Serdang melaporkan waktu pencocokan kebutuhan di lapangan 70% lebih cepat dibanding kanal tradisional media sosial.

Pada salah satu pengalaman pengguna, staf PMI di Padang Sidempuan memanfaatkan platform ini untuk mengirim permintaan bantuan perlengkapan wanita via sesi banjir Februari 2025.

Permintaan itu langsung direspons donatur, menunjukkan efektivitas sistem yang disederhanakan.

Dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk Zahrotul Ulya dari PKBI Jawa Timur yang menyoroti transparansi dan ruang partisipasi publik dalam mendukung korban bencana.

I Nyoman Suartanu dari PHDI menekankan nilai kearifan spiritual dari gotong royong, sedangkan peran Muhammadiyah Jakarta dipuji karena platform ini memangkas birokrasi dan memperkuat koordinasi antar organisasi.

Ketika laporan sains iklim global molor, solusi lokal semacam ini menjadi andalan.

AI digunakan untuk mengolah data crowdsourced menjadi informasi akurat dan cepat di wilayah terdampak.

Di tengah kerangka ketahanan iklim ASEAN, Peta Gotong Royong menjadi alat tata kelola bencana terdesentralisasi yang efektif.

Fitur Unggulan:

  • Pelaporan kebutuhan real-time melalui WhatsApp, Telegram, dan Facebook Messenger

  • Pencocokan langsung antara korban dan relawan

  • Data terbuka guna mencegah duplikasi dan meningkatkan akuntabilitas

  • Integrasi dengan platform media sosial untuk partisipasi luas

Dibanding saluran tradisional, platform ini mempercepat respons lokal, meningkatkan kolaborasi lintas komunitas, dan mendukung data-driven decision-making dalam kondisi darurat.

Dengan tumbuhan semangat gotong royong era digital, inisiatif ini menunjukkan bahwa teknologi dan solidaritas masyarakat bisa berjalan seiring memperkuat ketahanan nasional.